Daftar isi

Showing posts with label Kebudayaan Barat menolak pandangan evolusioner mengenai kehidupan. Show all posts
Showing posts with label Kebudayaan Barat menolak pandangan evolusioner mengenai kehidupan. Show all posts

Saturday, 9 March 2013

Kebudayaan Barat menolak pandangan evolusioner mengenai kehidupan



Buku The origin of species sungguh sangat radikal untuk masanya itu; pandangan Darwin ini bukan hanya menantang pandangan ilmiah yang berlaku saat itu, tetapi juga mengguncang akar paling dalam dari kebudayaan Barat. Pandangan Darwin mengenai kehidupan memiliki perbedaan sangat tajam dengan paradigma konvensional yang mengatakan bahwa bumi baru berumur beberapa ribu tahun saja, dihuni oleh bentuk kehidupan yang tidak berubah dan telah diciptakan satu persatu selama seminggu penuh dimana Sang Pencipta membentuk keseluruhan jagat raya. Buku Darwin menantang pandangan dunia yang telah diajarkan dan diyakini selama berabad-abad.
Skala Alam dan teologi Alami

Friday, 8 March 2013

Pembentukan Lembaga-Lembaga Negara

         pada hari minggu tanggal 19 agustus 1945,PPKI melanjutkan sidangnya sebleum acara dimulai, presiden soekarno menunjuk Mr. Ahmad subarjo sutarjo Krtohdikusumo, dan Mr. kasman untuk membentuk panitia kecil yang akan membicarakan bentuk departemen,buka personalianya. Rapat Panitia kecil tersebut dipimpin oleh Otto Iskandardinata.
         Pada malam hari tanggal 19 agustus 1945, Presiden Soekarno, Wakil Presiden Moh. Hatta, Mr.Sartono,Suwirjo,Otto Iskandardinata,Sukarjo Wirjopranoto, dr.Bunata, Mr. Sartono, suwirjo Otto Iskandardinata, Sukarjo, dan dr. Tajuddin berkumpul di jl. gambir selatan(Merdeka selatan). No.10 untuk membahas  pemilihan orang-orang yang kan dangkat menjadi anggota KNI (KOMITE nasiona indonesia pusat). Komite ini bertugas membantu Presiden sebelum MPR dan DPR terbentuk. Pertemuan itu menyepakati keanggotaan KNIP berjumlah 60 orang. Rapat pertama KNIP direncanakan tanggal 29 Agustus 1945 malam, bertempat di gedung Kmedi (gedung kesinian) Pasar baru,Jakarta
         selanjutanya,Pada tanggal 22 agustus 1945 rapat PPKI dilanjutkan kembali di Gedung Kebaktian Rakyat Jawa (gambir Selatan,Jakarta) untuk membahas 3 masalah utama yang pernah dibicarakan dalam sidang-sidang sebelumya.Pertemuan ini dipimpin oleh wakil presiden repuplik indonesia yang menghasilkan keputusan sebagai berikut
1). KNI (Komite Nasional Indonesia) adalah badan yang akan berfungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat sebelum pemilihan umum diselenggrakan dan disusun dari tingkat pusat hingga daerah
2). PNI (Partai Nasional Indonesia) dirancang menjadi Partai Tunggal Negara Repuplik Indonesia,Namun dibantalkan.
3). BKR (Badana Keaman Rakyat) Berfungsi sebagai penjaga keamanan umum bagi masing-masing daerah.Komite Nasional Indonesia Pusat akhirnya dibentuk dan diketuai oleh Kasman Singodimedjo dan Suwirjo sebagai sekretaris. Anggotanya berjumlah 136 orang. Tanggal 25 agustus 1945, pemerintah secarah resmi mengumumkannya sedangkan pelantikkan dilaksanakan pada tanggal 29 agustus 1945.

Pengesahan UUD 1945 dan Pemilihan Presiden

                      Pada tanggal 18 anggustus 1945,PPKI mengadakan sidang untuk pertama kalianya dengan keputusan pengesahan dan menetapkan UUD 1945 dan memilih presiden dan wakil presiden.Sidang ini adalah lanutan sidang BPUPKI pada tanggal 10-16 juli 1945 yang membahasa masalah rancangan UUD. beberapa perbaikan disepakati oleh sidah ,yaitu rumusan sila pertama pancasiala yang sebeumnya disepakati adalah "Keutuhan dengan kewajiban menjalakan syariat-syariat islam bagi pemeluknya", diubah menjadi" Keutuhan yang maha esa" . selain itu,bab III,pasal 6, UUD 1945 yang sebelumnya menyatakan bahwa"presiden ialah orang indonesia asli yang beragama islama", dibuah menjadi "presiden  adalah orang indonesia asli" . Dalam sidang ini pula rancangan UUD ditetapkan dan disahkan menjadi UUD negara yang kemudian dikenal sebagai UUD 1945

Thursday, 7 March 2013

Larutan, Apa itu Larutan ??...........

           larutan merupakan sistem homogen yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Larutan merupakan fase setiap hari ada disekitar kita. Suatu sistem homogen yang mengandung dua atau lebih zat yang masing-masing komponennya tidak bisa dibedakan secara fisik disebut larutan .dianggap sebagai cairan yang mengandung zat pelarut.sedangkan suatu sistem yang bersifat heterogen disebut campuran. Biasanya cairan yang mengandung zat terlarut,misalnya padatan atau gas jadi larutan hanya terbatas pada cairan saja 
           Komponen dari larutan terdiri dari dua jenis , yaitu pelarut dan zat terlarut,yang dapat dipertukarkan tergantung pada jumlahnyaPelarut merupakan komponen utama yang terdapat dalam jumlah yang banyak,sedangkan komponen minornya merupakan zat terlarut yang terdapat dalam jumlah yang banyak,sedangkan minornya merupakan zat terlarut. Larutan terbentuk melalui pencampuran dua atau lebih zat murni yang molekulnya beriteraksi langsung dalam keadaan tercampur.

Pelarut sering dipakai dalam melarutkan zat terlarut adalah air. zat terlalur memiliki dua sifat berdasarkan perilakunya apabila arus lirtik dialirkan. Sifat pertama ,zat terlalur dapat menghantarkan arus listrik sehingga larutan terbentuk mengalami perubahan kimia yang mampu menghantarkan arus litrik. yang biasa disebut  larutan elektrolit, sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus litrik yang biasa disebut non elektrolit karena tidak ada perubahan kimia sehingga tidak dapat menghantarkan arus litrik

Perkembangan Budaya Pada Masyarakat Awal Indonesia

Tingkat peradaban manusia dibedakan menjadi dua zaman,yaitu zaman prasejarah dan zaman sejarah. 
              zaman prasejarah berarti zaman sebelum ada peninggalan tertulis.Zaman ini banyak meninggalkan benda-benda yang merupakan hasil dari cipta,rasa, dan karsa sesuai dengan masanya dalam menunjang aktivitas manusia untuk berlangsungnya kehidupannya dan alat-alat masih sederhana,yang terbuat dari batu dan logam.
              Masyarakat prasejarah di indonesia dapat dijelaskan melalui dua hal,yaitu 
1. Berdasarkan hasil kebudayaan 
       a. Zaman batu 
               1).Zaman batu tua (Paleolithikum)
               2). batu madya (Mesolithikum) 
               3).Batu baru (Neolithikum)
               4). batu besar (Megalitihkum)
2.berdasarkan ciri dan perkembangan kehidupan masyarakat 
      a. Masa berburu dan meramu.
      b. Masa berternak dan bercocok tanam.
      c. Masa perundingan dan perdagangan.
1. Zaman Batu 

     a.zaman Batu Tua (paleolithikum) 
zaman ini ditandai dengan penggunaan perkakas yang betuknya sangat sederhana dan primitif.Ciri-ciri kehidupan manusia pada zaman ini 
    -. hidup berkolompok,tinggal di sekitar aliran sungai,gua atau di atas pohon, dan mengandalkan makana dari alam dengan cara pindah dari satu tempat ke tempat lain  
      b. Zaman batu tengah (Mesolithikum) 
Zaman Mesolithikum artinya zaman batu madya (mezo) atau pertengahan,zaman yang disebut mengumpulkan makanan (food gathering) tingkat lanjut.Dimulai pada akhir zaman eh ,sekitar 10.000 tahun yang lampau.Pada zaman ini hidup bangsa Melanesoida yang merupakan nenek monyang orang papua,semang,aeta,sakai,dan Aborigin. 
    contoh 
1). Kapak Sumatera (pebble) ialah sejenis kapak gengam yang sudah digosok,tetapi belum sampai halus.
2). Batu pipisan ialah batu terdiri atas batu penggiling dengan landasannya
3). Kyokkenmodinger ialah sampah dapur,artinya sampah dari kerang yang menumpuk
4).Abris sours Roche ialah tempat tinggal zaman prasejarah yang berwujud gua-gua 
       c.Zaman Batu Muda (Neolithikum).
alat-alat ini sudah menunjukkan mengusaan teknologi dan citra seni dengan jenis yang beragam. 
pada masa ini bergantinga dari food gathering menjadi food producing.serta mulai dikenalnya teknologi tembikar. 
1). Kapak Persegi  
yang biasa disebut beliung terbuat dari chaldecon(batu api. 
2).Kapak Lonjong
yang terbuat dari batu nefrit yang berwarna hijau dan sudah diasah. 
3).Mata Panah
yang terbuat dari tulang yang sudah diasa halus
      d.Zaman batu Besar (megalithikum) 
Pada masa ini telah mampu membuat bangunan dari batu besar untuk keperluan tertentu pada masa ini telah menenal kepercayaan animisme dan dinamisme 
Jenis-jenis bangunan megalitik berupa 
1). Menhir,yaitu tugu batu sebagai tanda peringatan terhadap arwah nenek moyang 
2). Dolmen.yaitu meja batu untuk sesaji 

2.Zaman Logam 
yang disebut karena alat-alat penunjang keidupan manusia sebagian besar terbuat dari logam 
zaman logam terbagi tiga,yaitu :
a. zaman tembaga 
zaman yang dikenal oleh beberapa negara . pada zaman ini manusia sudah mampu mengelolah logam tembaga yang di butuhkannya 
b.Zaman perunggu 
benda-benda yang diciptakan pada zaman perunggu yang digunakan sebagai alat-alat upacara ataupun lambang kebesaran.
    

Pembagian Masa Berdasarkan Geologi

                 Bumi sebagai tempat berpijak manusia telah lama ada. Perkembangan bumi ini dapat diketahui melalui penelitian geologi, yaitu penelitian tentang lapisan kulit bumi.Mula-mula bumi merupakan bola gas menjadi makin padat dan membentuk kulit bumi.suhu bumi yang panas lambat laun menjadi dingin di bagian luar. Sedangkan pada bagian dalam sampai sekarang pun masih sangat panas (dalam bentuk magma).

sejarah

                   sejarah adalah mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan masyarakat indonesia dan dunia dari masa lampau hingga kini


IDENTIFIKASI KEBERADAAN AIR TANAH DAN KELUARAN AIR DAERAH KARST DI


IDENTIFIKASI KEBERADAAN AIR TANAH DAN KELUARAN AIR DAERAH KARST DI KABUPATEN SUMBA BARAT


Oleh : Bambang Soenarto  *)




ABSTRACT

Regency of West Sumba, East Nusa Tenggara Province is a developing region which has experienced water shortage for domestic use in many villages. Possibly one third of the area is considered as a karstic region, since limestone dominantly occupies this area. Drilled   wells which exist in the area did not show significant yields, which may be due to karstic conditions of limestone beneath or due to marly conditions of the limestone. In karst   condition the  only  water  available  is  in  solution  channels  of  the  limestone,  however,  to  drill  wells  penetrate  into  these underground channels are very difficult. Only if this solution channels become underground rivers which exposed to the surface, then, it is possible to map these routes. Finally, wells can be arranged such a way to penetrate into such underground rivers.  Preliminary geophysical prospection using a geoelectric method  at least supports  a part of  these conclusions. F uture water development should involve detail  investigation on the karst water resources and the surface water  resources of West Sumba. However, the available sources from karst area such as springs and underground river should be exploited first before the others.Partly by  pumping and  the rest by gravitational means.

Keywords: karstic, limestone, geoelectric methods




PENDAHULUAN

1.1    Latar belakang

Kondisi    wilayah    Kabupaten    Sumba    Barat    di bagian   timur   pada   umumnya   tergolong   sebagai   daerah yang   tandus.  Hanya  daerah-daerah   yang  berupa   lembah tergolong   lebih   subur   jika   dibandingkan   dengan   daerah bukan  lembah.   Di  bagian  lembah  inilah  sering  dijumpai mata   air   dan   tempat   lahan   lembab   berada,   sehingga vegetasi  di  tempat   tumbuh  sangat  baik.  Sementara  itu  di bagian   barat,   terdapat   daerah   karst   yang   menempati lebih   dari   separuh   Kabupaten   Sumba   Barat.   Batuan yang                            dominan           mendasari       daerah       ini       adalah batugamping,    kebanyakan    dalam    kondisi    karst   yang cukup   kompleks.    Penduduk   pedesaan   di   daerah   ini sering   mengalami   kesulitan  perolehan   air  bersih   karena kondisi   tersebut,   terlebih-lebih   pada   musim   kemarau, meskipun   tidak    terjadi   di   setiap    tempat .   Air   tanah dangkal   di   daerah  demikian   ini   sama  sekali  tidak   atau boleh   dikata    sangat   terbatas   ketersediaannya,   sehingga sumur-sumur     dangkalpun     sangat     jarang     dijumpai. Pembuatan   sumur   bor   di   daerah   ini   tergolong   cukup berat,    di   mana   dijumpai    sumur   bor   dalam    dengan kedalaman  sekitar  90  m   yang   ternyata   hanya   mampu berproduksi   dengan   debit   kurang  dari   2  l/s.  Mengingat dilakukannya   pembangunan   rumah   sangat   sederhana   di Weekarou,      Kecamatan      Loli,      Waikabubak               yang

_________________________________________________________
*)  Peneliti Muda – Bidang Hidrologi Pusat Litbang Sumber
Daya Air


 membutuhkan   air    dan   di    beberapa   daerah   perdesaan yang  sering  mengalami  kesulitan  air,    maka   dibutuhkan pengadaan   air   bersih   dengan   segera.    Salah   satu   cara adalah    dengan    langsung    membuat    sumur    bor    pada lokasi  tersebut.  Namun   untuk  mengurangi  kemungkinan terjadinya                    kegagalan      dalam         pekerjaan         pengeboran sumur    dalam,    perlu    dilakukan                        pendugaan                  geofisika lapangan    yaitu    pengukuran    geolistrik   terlebih   dahulu. Dengan                  cara      ini       diharapkan      bisa      diidentifikasi keberadaan   air   tanah   dengan   kondisi   yang   diinginkan. Selain    itu    keberadaan    air    tanah    bisa    dilihat    pada keluaran     sungai     bawah     tanah                  dari    daerah    karst. Mengingat      daerah                ber            morfologi   karst      diduga merupakan     sumber     air     satu-satunya     yang     bisa diharapkan,   maka   dalam   penelitian   ini   perlu   diadakan pula identifikasi keberadaannya.
 1.2     Maksud dan tujuan
Maksud   dilakukannya   penelitian   di   beberapa lokasi  yang  membutuhkan  air  dari  sumur  bor  secara segera  di Kabup aten Sumba Barat ,  yaitu  yang berupa kegiatan pendugaan  atau pengukuran  geolistrik , dengan mengukur  nilai  tahanan  jenis semu dari   batuan  pada kedalaman duga yang telah dirancang dengan tujuan :
1)    Mendapatkan  data   mengenai  sifat  kelistrikan   batuan atau   formasi   batuan   di  lokasi  duga  sampai  pada








 12                                                                                                                                           JLP. Vol. 18. No. 54, Th. 2004


kedalaman   150   m,   dan   mengidentifikasikan              jenis batuan-batuan   sampai   pada   kedalaman   itu   dengan atau  tanpa   melakukan   korelasi  dengan   data  litologi


sedangkan   untuk  besarnya  selisih  potensial  V  mengikuti persamaan:



hasil pengeboran yang sudah ada.
2)    Mengklasifikasikan          semua          batuan          yang



V       ? 1 .I



1?1



??
2   K (? ).J



?
(? .r ).  ?d


teridentifikasi         tersebut     untuk     bisa      digolongkan sebagai bersifat akuifer, akuitar atau akuiklud.
3)    Menduga  posisi  atau  letak  muka  air  tanah  termasuk memperkirakan arah gerakannya.
4)    M engidentifikasikan   struktur   geologi   yang   ada,  jika


?2      ? r         ?
?            ?     ?                      0                 ?
0                                 ?


yang dengan demikian, maka diperoleh pernyataan:



hal ini memungkinkan.
Dengan   cara-cara   ini  bisa  ditetapkan  lokasi  rencana  dari titik-titik    pengeboran    sumur      bor           yang    diharap kan


?             2
a?     ? ? 1 ?1 ? 2.r
?


?                                      ?
?K (? ).J 1 (? .r ).? .  ?d   ?
0                                     ?


mampu    untuk    menghasilkan   air    dalam   jumlah   yang boleh    dikata   cukup    berarti,    jika    kondisi    lapangan memang  mendukung hal ini.
Selanjutnya  dari  pemahaman  kondisi  air  tanah  pada lokasi  pendugaan  geolistrik,  juga  perlu  dikaitkan  dengan keberadaan    sumber-sumber   air    yang   terdekat   dengan lokasi  pendugaan  ini.  Ini  berarti  bahwa  perlu  dilakukan juga   identifikasi           lokasi    besarnya         keluaran   air   daerah karst yang berada di dalam Kabupaten Sumba Barat.


METODE
Terdapat  dua  macam  penelitian,  yang  dilakukan  di daerah     Kabupaten     Sumba     Barat,     yaitu                pertama, penelitian  mengenai  penentuan  lokasi  sumur  bor  dengan cara     pendugaan     geolistrik     dan             kedua,       penelitian mengenai keluaran air daerah karst.
Metode   penelitian    untuk   penentuan   lokasi   sumur bor   yang   berprospek,   yang   dilaksanakan   dengan   cara menerapkan                   pendugaan     geolistrik     di     lapangan    ini, sebenarnya   merupakan   penentuan   yang   bersifat   tidak langsung.             Tujuan     utama      mula-mula    adalah    untuk menentukan   nilai   tahanan   jenis   kelistrikan   di   lapangan dan   menciri    letak    bidang   batas   antara   lapisan-lapisan yang   mempunyai  tahanan  jenis  yang  berbeda  (yaitu   ?i dan   di).   Sifat   ketidaklangsungan   ini   ditunjukkan   dalam penentuan     jenis-jenis     material     yang     diteliti,     yaitu dengan     mengaplikasikan     energi     listrik    arus    searah
(Direct  Current)   ke   dalam   tanah   agar   tercipta   medan listrik    induksi    secara    artifisial.        Arus    listrik           searah dialirkan   ke   dalam   tanah   melalui    sepasang    elektrode arus    dan                 kemudian            diukur    perbedaan    potensialnya melalui    sepasang    elektrode   potensial   yang   berada   di antara  kedua  elektrode  sebelumnya.   Jika   nilai  kepadatan arus  listrik  dan  nilai  perbedaan  potensial  bisa  diketahui, maka   bisa   dihitung   nilai   tahanan   jenis   semu   lapangan
(apparent   specific   resistivity)   berdasarkan   nilai   tahanan R   yang   terbaca   pada   alat.   Pernyataan  matematik  dari hubungan  antara  tahanan  jenis  semu  dengan   tahanan R yang    ditimbulkan    oleh        besar    arus    dan    perbedaan potensial   (yang  berasal  dari  Hukum  Ohm),  ditunjukkan dalam persamaan berikut  (Geirnaert, 1985):

dV  2?  r.  2
a?    ? ?
dr        I


Keterangan :
?a adalah tahanan jenis semu, dalam ohm m
dV      adalah      perubahan      potensial      dalam      bentuk diferensial, dalam milivolt
I adalah arus listrik searah, dalam miliamper
r    adalah    lokasi    yang    ingin    diketahui    nilai    tahanan jenisnya (m)
?1 adalah tahanan jenis semu lap isan pertama
K adalah fungsi Kernel
? adalah variabel integrasi
J0 adalah fungsi Bessel order nol
J1 adalah fungsi Bessel order satu
Dalam  hal  ini  ?a diukur di lapangan untuk berbagai jarak  r.  Sedangkan  K  sendiri  mengandung  nilai  ?i  dan  di
(ketebalan   lapisan).    Hal   ini   berarti    terdapat   hubungan antara  besaran  ?a  yang  diukur   di  lapangan  dengan  nilai
?i   dan   di   yang   menjadi   sasaran   di   dalam   penelitian jenis -jenis batuan yang dijumpai.
Interpretasi    dikerjakan    dengan    cara    menggunakan lengkung      standar        atau                          lengkung      model,      yang diperbandingkan   satu   sama   lain   dengan   lengkung  yang diperoleh    di    lapangan,                    sampai    diperoleh    kesesuaian yang   terbaik.   Mengingat   terlalu   banyaknya   kesamaan lengkung-lengkung        yang        mungkin,        dan        guna mengurangi  persoalan   dalam   pekerjaan   pemilihan,   maka digunakan  kertas      grafik           skala      logaritma      dalam pembuatan    lengkung   standar   maupun      lengkung   yang merepresentasikan    data    lapangan.  Dengan    demikian, dalam            lengkung    baku         yang    sering    disebut    sebagai lengkung  master,   akan  muncul   beberapa   kondisi  berikut

Labels