Sejarah manusia purba : Sejarah manusia purba di indonesia untuk mengetahui jenis-jenis manusia purba dan corak kehidupan pada masa prasejarah, para ahli mengadakan penelitian. Penelitian dilakukandengan mengadakan penggalian. Dalam penggalian sering
ditemukan sisa-sisa tumbuh-tumbuhan dan hewan yangsudah membantu. Sisa-sisa tumbuh-tumbuhan dan hewan yang sudah membantu itu dinamakan fosil. Pada waktu penggalian diketahui bahwa bumi ktia berlapis-lapis.
Penelitian ilmiah tentang fosil manusia purba ( Paleoantharopologi ) telah banyak dilakukan oleh pra ahli di berbagai daerah di wilayah indonesiasejak tahun 1889 sampai sekarang.
Menurut Prof. T. Jacob, masa penelitian fosil manusia purba di indonesia dibagi dalam tiga tahapan yaitu sebagai berukut.:
1. Penelitian Tahap I (1998-1909).
Penelitian fosil manusia purba di indonesia pertama kali dilakukan oleh dr. Eugene Duboi dari Belanda. Ia datang ke indonesia untuk mengadakan penelitian lebih B.D. Von Rietscoten (belanda). Mula-mula dubois meneliti gua-gua di Sumatra Barat tetapi hanya menemukan fosil-fosil hewan.
anjut setelah ia mendapat kiriman sebuah tengkorak asal daerah Wajak (tulungagung Jawa Timur) dari
Maka Dubois memindahkan kegiatannya ke jawa dan akhirnya berhasil menemukan fosil manusia purba itu di Kedung brubus dan Trini Kabupaten ngawi jawa timu, yang terletak pada aliran bengawan Solo. Fosil temuannya berupa tengkorak, ruas leher, rahang, gigi, tulang paha, dan tulang kering.
Hasil temuannya diberi nama Pithecanthropus erectus. Penemuan inilah yang menggemparkan para ahli diseluruh dunia. Karena itu penggalian di Trini diulangi lagi oleh Ny. selenka pada tahun 1907-1909. Penggalian tersebut tidak menemukan fosil-fosil manusiapurba. tetapi, hanya menemukan fosil-fosil tumbuhan dan hewan.
2.Penelitian Tahap II (1931-1941)
antara tahu 1931-1933 suatu tim yang terdiri dari Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald mengadakan penilitian di ngandong, Kabupaten Biora. Penelitian di sini menghasilkan satu seri tengkorak dalam jumlah besar ( 11 buah) dan ribuan fosil hewan. Fosil-fosil. manusia inioleh Oppenoorth diberi nama "Homo (javanthropus ) soloensis".
Tahun 1936, Tjikrohandojo yang bebekrja di bawah pimpinan Duyfjes menemukan sebuh fosil tengkorakanak-anak jenis Pithecanthropus di Utara Mojokerto. antara tahun 1936-1941, Von Koenigswald mengdakan penilitian di Sangiran Surakarta hasilnya berupa fosil rahang,gigi, dan tengkorak dari jenis Pithecanthropus dan Menganthropus Palaeojavanicus. Karena itu penemuan diSangiran sangat penting artinya. Temuan Tahap 1 sekarang tersimpan di Leiden (belanda) sedangkan temuan tahap II sekarang tersimpan di Frankfurt (jerman barat).
3. Penelitian Tahap III ( 1952-sekarang )
Sejak tahun 1952, penelitian fosil-fosil manusia purba atau Paleontropologi di Indonesia mulai dilakukan oleh para ahli bangsa indonesia sendiri. Lembaga yang mempelopori penelitian adalah bagian Geologi Fakultas Teknik UI (sekrang ITB ) kemudian diteruskan oleh Direktorat Geologi Bandung. Penelitian ii dipimpin oleh marks yang telah menemukan rahang bawah dari jenis Meganthropus dan Sartono yang menemukan Pithecanthropus lain. Temukan fosil ini sebagian besar diperoleh di sangiran, Tetapi di tempat lain juga mulai ditemukan situs manusia purba baru ini ialah di Sambungmacan (dekat bengawan solo) Kabupaten Sragen. Pentingnya tahapan ini ialah ditemukannya bagian-bagian tubuh Phitecanthropus, misalnya tulang muka, dasar tengkorak, dan tengkorak dari Pithecanthropus Soloensis. Tahun 1963 diridirikan proyek bernama antra Universitas Gajah Mada, Dinas Purbakala dari peninggalan Nasional dan jawatan Geologi, yang disebut "proyek Penetian Paleotnrhopologi Nasional".
Fosil-fosil Manusia purba yangtelah ditemukan di Indonesia adalah sebagiberikut.
1. Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus Paleojavanicus berarti manusia raksasa dari jawa, yang mempunyai bentuk paling primitif ditemukan pada tahun 1941 di sangiran oleh Dr, Von Koenigswald.
Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus
a. Badan Tegap.
b. rahang dan gerahmnya sangat besar.
c. Tulang pipinya tebal.
d. Tonjolan keningnya menjorok.
e. Mukanya masif
f. tojolan tulang kepala bagian belakang besar.
g. tidak mempunyai dagu.
h. Diduga sudah berjalan tegak.
i.Volume otaknya 1029 cc.
2. Pithecanthropus
Pithecanthropus artinya manusia kera. Fosil ini pertama kali ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891 berupa, gigi dan sebagian tulang tengkorak. Berjalan tegak dengan dua kaki. Diperkirakan hidup pada 700.000 tahun yang lalu. Dubois menemukan fosil Pithecanthropus di Trinil daerah Ngawi pada saat sungai Bengawan Solo sedang kering, kemudian fosil tersebut dinamai Pithecanthropus erectus, artinya manusia kera berjalan tegak. Sekarang, nama ilmiah manusia purba Pithecanthropus erectus ikenal dengan nama Homo erectus
Ciri-ciri Pithecanthropus antara lain,
a. Tinggi badan anggota badan tegap
b. Badan dan anggota badan tegap.
c. Gerahamnya besar.
d. Rahang kuat.
e. Tonjolan kening melintang jalan.
f. Dagu dan hidung lebar
g. Isi tengkorak berkisar antara 750 cc-1300 cc.
Jenis-jenis manusia Pithecanthropus
a. PithecanthropusMojokertensis
Ditemukan di formasi Puacanga, Kepuhklager, dan Sangiran pada tahun 1963 oleh Dr. Von. Koenigswald. Di Kepuhklager ditemukan tengkorak berumur 6 tahun, dengan isi tengkorak 650 c dankalau sudah dewasa sekitar 1000 cc. Sedangkan tengkorak di sangiran isi tengkorak berkisar 900 cc. Pithecanthropus Mojokertensis merupakan pemakan segala, hidup antara 2 1/4 sampai 1 1/4 juta tahun yang lalu.
b. Pithecanthropus Erectus
artinya manusia kera yang berjalan tegak ditemukan tahun 1890 oleh E. Dubois di sangiran. phitecanthropus erectus bertinggi badan 165-170 cm. Berat badan sekitar 100 kg. Tempat pelekat otot paha, membuktikan otot paha tegak, dan cara bergerak tidak sepenuhnya tegak. Tangan dan kaki sudah menunjukkan kemampuan menggenggam dengan kuat. alat pengunyah kuat.
c.Pithecanthropus Robustus
artinya manusia kera yang meragukan, ditemukan tahun 1939 di sangiran oleh Dr.koenigswald
d. Pithecanthropus Robustus
artinya manusia kera yang perkasa, ditemukan tahun 1939 oleh Weidencreich dan VonKoenigswald di Sangiran.
e. Pithecanthropus Soloensis
Ditemukan di pleistosen tengah (sangiran danSambungmacan ) serta Pleistosen atas ( Ngandong),yang dalam perkembangannnya mengalami kepunahan
3. HOMO
a.Homo Wajakensis (manusia dari wajak )
pada tahun 1889, Von Reitshoten menemukan fosil manusia purba jenis homo di daerah wajak deket Campur Darat, Tulungagung (jawa Timur. Selain itu, Eugene Dubis sendiri pada tahun 1890 menemukan fosil di wilayah Wajak yang terdiri atas fragmen. Homo dari Wajak termasuk ras yang masih sulit ditentukan karena ia memiliki ciri-ciri ras Mongoloid dan juga Ausromelanesoid atau mungkin berasal dari subras Melayu Indonesia. Ras Wajak ini mungkin juga meliputi manusia yang hidup di sekitar 25.000-40.000 tahun lalu diAsia Tenggara, seperti manusia niah di Serawak (malaysia).
b. Homo soloensis (manusia dari solo )
Pada tahun 1931-1943, ahli purbakala yang bernama G.H.R von Koenigswald dan Weidennich menemukan fosil-fosil manusia purba dari lembah Sungai Bengawan Solo didekat Desa Ngandong. Homo Soloensis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1). Otak kecilnya lebih besar dari otak kecil
2). Tngkoraknya lebih besar dari pada Pithecanthropus erectus dengan volumenya berkisar 1.000-1.300cc
3). Tonjolan kening agak terputus di tengah ( di atas hidung )
4) . Berbadan tegap dan tingginya 180 cm.
c. Homo sapiens (manusia cerdik)
Fosil homo sapiens berasal dari zaman holosen. Manusia ini sudah mengalami proses pengecilan pada bagian kepala dan tubuh lain sehingga fisiknya seudah hampirnya sama dengan manusia sekarang. Homo sapiens terdiri atas beberapa subsapiens atau ras.
Jenis Homo sapiens yang sampai sekarang masih hidup, dikenal ada tiga ras pokok sebagai berikut.
1). Ras Mongoloid
Ras Mongoloid mempunyai ciri-ciri, antara lain berkulit kuning dan menyebar di Asia tengah, asia timur, serta di Asia selatan dan Asia tenggara.
2). Ras Kaukasoid
Ras Kaukasoid mempunyai ciri-ciri, antara lain berkulit putih, hidung mancung, dan tubuh jangkung. hidup menyebar di Eropa dan Asia (Timur Tengah).
3). Ras Negroid
Ras negroid mempunyai ciri-ciri , antra lain berkulit hitam, berbibir tebal dan brambut keriting. Hidup menyebar di Afrika, Australia, dan papua ( penduduk asli )
ditemukan sisa-sisa tumbuh-tumbuhan dan hewan yangsudah membantu. Sisa-sisa tumbuh-tumbuhan dan hewan yang sudah membantu itu dinamakan fosil. Pada waktu penggalian diketahui bahwa bumi ktia berlapis-lapis.
Penelitian ilmiah tentang fosil manusia purba ( Paleoantharopologi ) telah banyak dilakukan oleh pra ahli di berbagai daerah di wilayah indonesiasejak tahun 1889 sampai sekarang.
Menurut Prof. T. Jacob, masa penelitian fosil manusia purba di indonesia dibagi dalam tiga tahapan yaitu sebagai berukut.:
1. Penelitian Tahap I (1998-1909).
Penelitian fosil manusia purba di indonesia pertama kali dilakukan oleh dr. Eugene Duboi dari Belanda. Ia datang ke indonesia untuk mengadakan penelitian lebih B.D. Von Rietscoten (belanda). Mula-mula dubois meneliti gua-gua di Sumatra Barat tetapi hanya menemukan fosil-fosil hewan.
anjut setelah ia mendapat kiriman sebuah tengkorak asal daerah Wajak (tulungagung Jawa Timur) dari
Maka Dubois memindahkan kegiatannya ke jawa dan akhirnya berhasil menemukan fosil manusia purba itu di Kedung brubus dan Trini Kabupaten ngawi jawa timu, yang terletak pada aliran bengawan Solo. Fosil temuannya berupa tengkorak, ruas leher, rahang, gigi, tulang paha, dan tulang kering.
Hasil temuannya diberi nama Pithecanthropus erectus. Penemuan inilah yang menggemparkan para ahli diseluruh dunia. Karena itu penggalian di Trini diulangi lagi oleh Ny. selenka pada tahun 1907-1909. Penggalian tersebut tidak menemukan fosil-fosil manusiapurba. tetapi, hanya menemukan fosil-fosil tumbuhan dan hewan.
2.Penelitian Tahap II (1931-1941)
antara tahu 1931-1933 suatu tim yang terdiri dari Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald mengadakan penilitian di ngandong, Kabupaten Biora. Penelitian di sini menghasilkan satu seri tengkorak dalam jumlah besar ( 11 buah) dan ribuan fosil hewan. Fosil-fosil. manusia inioleh Oppenoorth diberi nama "Homo (javanthropus ) soloensis".
3. Penelitian Tahap III ( 1952-sekarang )
Fosil-fosil Manusia purba yangtelah ditemukan di Indonesia adalah sebagiberikut.
1. Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus Paleojavanicus berarti manusia raksasa dari jawa, yang mempunyai bentuk paling primitif ditemukan pada tahun 1941 di sangiran oleh Dr, Von Koenigswald.
Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus
a. Badan Tegap.
b. rahang dan gerahmnya sangat besar.
c. Tulang pipinya tebal.
d. Tonjolan keningnya menjorok.
e. Mukanya masif
f. tojolan tulang kepala bagian belakang besar.
g. tidak mempunyai dagu.
h. Diduga sudah berjalan tegak.
i.Volume otaknya 1029 cc.
2. Pithecanthropus
Pithecanthropus artinya manusia kera. Fosil ini pertama kali ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891 berupa, gigi dan sebagian tulang tengkorak. Berjalan tegak dengan dua kaki. Diperkirakan hidup pada 700.000 tahun yang lalu. Dubois menemukan fosil Pithecanthropus di Trinil daerah Ngawi pada saat sungai Bengawan Solo sedang kering, kemudian fosil tersebut dinamai Pithecanthropus erectus, artinya manusia kera berjalan tegak. Sekarang, nama ilmiah manusia purba Pithecanthropus erectus ikenal dengan nama Homo erectus
Ciri-ciri Pithecanthropus antara lain,
a. Tinggi badan anggota badan tegap
b. Badan dan anggota badan tegap.
c. Gerahamnya besar.
d. Rahang kuat.
e. Tonjolan kening melintang jalan.
f. Dagu dan hidung lebar
g. Isi tengkorak berkisar antara 750 cc-1300 cc.
Jenis-jenis manusia Pithecanthropus
a. PithecanthropusMojokertensis
Ditemukan di formasi Puacanga, Kepuhklager, dan Sangiran pada tahun 1963 oleh Dr. Von. Koenigswald. Di Kepuhklager ditemukan tengkorak berumur 6 tahun, dengan isi tengkorak 650 c dankalau sudah dewasa sekitar 1000 cc. Sedangkan tengkorak di sangiran isi tengkorak berkisar 900 cc. Pithecanthropus Mojokertensis merupakan pemakan segala, hidup antara 2 1/4 sampai 1 1/4 juta tahun yang lalu.
b. Pithecanthropus Erectus
artinya manusia kera yang berjalan tegak ditemukan tahun 1890 oleh E. Dubois di sangiran. phitecanthropus erectus bertinggi badan 165-170 cm. Berat badan sekitar 100 kg. Tempat pelekat otot paha, membuktikan otot paha tegak, dan cara bergerak tidak sepenuhnya tegak. Tangan dan kaki sudah menunjukkan kemampuan menggenggam dengan kuat. alat pengunyah kuat.
c.Pithecanthropus Robustus
artinya manusia kera yang meragukan, ditemukan tahun 1939 di sangiran oleh Dr.koenigswald
d. Pithecanthropus Robustus
artinya manusia kera yang perkasa, ditemukan tahun 1939 oleh Weidencreich dan VonKoenigswald di Sangiran.
e. Pithecanthropus Soloensis
Ditemukan di pleistosen tengah (sangiran danSambungmacan ) serta Pleistosen atas ( Ngandong),yang dalam perkembangannnya mengalami kepunahan
3. HOMO
a.Homo Wajakensis (manusia dari wajak )
pada tahun 1889, Von Reitshoten menemukan fosil manusia purba jenis homo di daerah wajak deket Campur Darat, Tulungagung (jawa Timur. Selain itu, Eugene Dubis sendiri pada tahun 1890 menemukan fosil di wilayah Wajak yang terdiri atas fragmen. Homo dari Wajak termasuk ras yang masih sulit ditentukan karena ia memiliki ciri-ciri ras Mongoloid dan juga Ausromelanesoid atau mungkin berasal dari subras Melayu Indonesia. Ras Wajak ini mungkin juga meliputi manusia yang hidup di sekitar 25.000-40.000 tahun lalu diAsia Tenggara, seperti manusia niah di Serawak (malaysia).
b. Homo soloensis (manusia dari solo )
Pada tahun 1931-1943, ahli purbakala yang bernama G.H.R von Koenigswald dan Weidennich menemukan fosil-fosil manusia purba dari lembah Sungai Bengawan Solo didekat Desa Ngandong. Homo Soloensis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1). Otak kecilnya lebih besar dari otak kecil
2). Tngkoraknya lebih besar dari pada Pithecanthropus erectus dengan volumenya berkisar 1.000-1.300cc
3). Tonjolan kening agak terputus di tengah ( di atas hidung )
4) . Berbadan tegap dan tingginya 180 cm.
c. Homo sapiens (manusia cerdik)
Fosil homo sapiens berasal dari zaman holosen. Manusia ini sudah mengalami proses pengecilan pada bagian kepala dan tubuh lain sehingga fisiknya seudah hampirnya sama dengan manusia sekarang. Homo sapiens terdiri atas beberapa subsapiens atau ras.
Jenis Homo sapiens yang sampai sekarang masih hidup, dikenal ada tiga ras pokok sebagai berikut.
1). Ras Mongoloid
Ras Mongoloid mempunyai ciri-ciri, antara lain berkulit kuning dan menyebar di Asia tengah, asia timur, serta di Asia selatan dan Asia tenggara.
2). Ras Kaukasoid
Ras Kaukasoid mempunyai ciri-ciri, antara lain berkulit putih, hidung mancung, dan tubuh jangkung. hidup menyebar di Eropa dan Asia (Timur Tengah).
3). Ras Negroid
Ras negroid mempunyai ciri-ciri , antra lain berkulit hitam, berbibir tebal dan brambut keriting. Hidup menyebar di Afrika, Australia, dan papua ( penduduk asli )
No comments:
Post a Comment