Berbicara
kebudayaan Islam tentunya akan selalu bersinggungan dengan budaya Arab dan
Timur-Tengah. Perlu dicatat bahwa tidak semua masyarakat Timur Tengah merupakan
orang Arab: Orang Iran, misalnya, adalah orang bangsa Persia, yang memiliki
bahasa serta budaya tersendiri—meskipun dalam ha-hal tertentu ada kesamaan
dengan budaya Arab. Maka dan itu, menghubungkan budaya Islam dengan hanya budaya
Arab tentunya kurang adil. Apalagi, persebaran Islam di Indonesia dilakukan
bukan hanya oleh satu bangsa saja, melainkan oleh berbagai bangsa yang berdagang
di Indonesia: orang Arab sendiri, Persia, Moor, India, bahkan Cina. Persebaran
Islam di Indonesia tak serempak terjadi dalam waktu yang sama, melainkan berproses
melalui aktifitas dagang dan sosial. Oleh karena itu, kekentalan pengaruh
budaya dan ajaran Islam di tiap-tiap tempat di Indonesia tentunya berbedabeda.
Ada masyarakat yang nuansa Islamnya kental, seperti Aceh atau Banten; adapula
masyarakat yang nilai “kefanatikan” Islamnya tidak begitu kentara, seperti di
Jawa. Dalam bidang kebudayaan, pengaruh Islam begitu kental sekali, baik dalam
bahasa, kesusastraan, arsitektur, seni kaligrafi, nama-nama hari dan orang, seni
tarian dan musik. Bagi orang santri, cara
Showing posts with label Sejarah. Show all posts
Showing posts with label Sejarah. Show all posts
Wednesday, 6 August 2014
PENGARUH AGAMA ISLAM TERHADAP PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA
Labels:
Sejarah
SEJARAH SULUK
Suluk adalah salah satu
aktifitas Tarekat Naqsyabandiyah Khlawatiyah yang dilakukan dengancara
mengurangi makan dan tidur, tidak berbicara (kecuali bila dibutuhkan) Suluk
biasanya dilakukan pada
Labels:
Sejarah
SEJARAH PERKEMBANGAN PENGARUH AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA
Sejarah Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia
Islam datang ke Indonesia ketika pengaruh Hindu dan Buddha
masih kuat. Kala itu, Majapahit masih menguasai sebagian besar wilayah yang
kini termasuk wilayah Indonesia..Masyarakat Indonesia berkenalan dengan agama
dan kebudayaan Islam melalui jalur perdagangan, sama seperti ketika berkenalan
dengan agama Hindu dan Buddha. Melalui aktifitas niaga, masyarakat Indonesia
yang sudah mengenal Hindu-Buddha lambat laun mengenal ajaran Islam. Persebaran
Islam ini pertama kali terjadi pada masyarakat pesisir laut yang lebih terbuka
terhadap budaya asing. Setelah itu, barulah Islam menyebar ke daerah pedalaman
dan pegunungan melalui aktifItas ekonomi, pendidikan, dan politik. Kali ini kalian akan mempelajari jejak
pengaruh agama dan kebudayaan Islam di
berbagai wilayah di Indonesia serta proses persebarannya. Akan diuraikan pula proses
bagaimana Islam, sebagai agama baru, mampu berasimilasi dengan budaya
tradisional masyarakat Indonesia yang telah terpengaruh tradisi Hindu-Buddha.
Agama
Islam pada akhirnya menyebar hingga ke Asia Tenggara dan Asia Timur. Hal ini
terjadi akibat jalur perdagangan yang makin ramai, dengan dibukanya Bandar
Hurmuz di Teluk Persia. Indonesia sebagai salah satu wilayah yang memiliki
banyak pelabuhan, merupakan salah satu tujuan para saudagar asing untuk
memperoleh barang dagang yang laku di pasaran internasional, terutama rempah-rempah.
memperoleh barang dagang yang laku di pasaran internasional, terutama rempah-rempah.
Proses
masuknya agama Islam ke Indonesia tidak berlangsung secara revolusioner, cepat,
dan tunggal, melainkan berevolusi,lambat-laun, dan sangat beragam. Menurut para
sejarawan, teori-teori tentang kedatangan Islam ke Indonesia dapat dibagi
menjadi:
a. Teori Mekah
Teori
Mekah mengatakan bahwa proses masuknya Islam ke Indonesia adalah langsung dan
Mekah atau Arab. Proses mi berlangsung pada abad pertama Hijriah atau abad ke-7
M. Tokoh yang memperkenalkan teori ini adalah Haji Abdul Karim Amrullah atau
HAMKA, salah seorang ulama sekaligus sastrawan Indonesia. Hamka mengemukakan
pendapatnya ini pada tahun 1958, saat orasi yang disampaikan pada dies natalis
Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTIN) di Yogyakarta. Ia menolak seluruhanggapan
para sarjana Barat yang mengemukakan bahwa Islam datang ke Indonesia tidak
langsung dan Arab. Bahan argumentasi yang dijadikan bahan rujukan HAMKA adalah
sumber lokal Indonesia dan sumber Arab. Menurutnya, motivasi awal kedatangan
orang Arab tidak dilandasi oleh nilai- nilai ekonomi, melainkan didorong oleh
motivasi spirit penyebaran agama Islam. Dalam pandangan Hamka, jalur perdagangan antara
Indonesia dengan Arab telah berlangsung jauh sebelum tarikh masehi. Dalam hal
ini, teori HAMKA merupakan sanggahan terhadap Teori Gujarat yang banyak kelemahan.
Ia malah curiga terhadap prasangka-prasangka penulis orientalis Barat yang cenderung
memojokkan Islam di Indonesia, Penulis Barat, kata HAMK.A, melakukan upaya yang
sangat sistematik untuk menghilangkan keyakinan negeri-negeri Melayu tentang hubungan
rohani yang mesra antara mereka dengan tanah Arab sebagal sumber utama Islam di
Indonesia dalam menimba Ilmuagama. Dalam pandangan HAMKA,orang-orang Islam di Indonesia mendapatkan Islam dan orang- orang
pertama (orang Arab), bukan dan hanya sekedar perdagangan. Pandangan HAMKA mi
hampir sama dengan Teori Sufi yang diungkapkan oleh A.H. Johns yang mengatakan
bahwa para musafirlah (kaum pengembara) yang telah melakukan islamisasi awal di
Indonesia. Kaum Sufi biasanya mengembara dan sampai tempat ke tempat lainnya
untuk mendinikan kumpulan atau perguruan tarekat.
b. Teori Gujarat
Teori
Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dan Gujarat pada abad
ke-7 H atau abad ke-13 M. Gujarat ini terletak di India bagian barat, berdekatan
dengan Laut Arab. Tokoh yang menyosialisasikan
teori ini kebanyakan adalah sarjana dan Belanda. Sarjana pertama yang
mengemukakan teori ini adalah J. Pijnapel dan Universitas Leiden pada abad ke 19.
Menurutnya, orang-orang Arab bermahzab Syafei telah bermukim di Gujarat dan
Malabar sejak awal Hijriyyah (abad ke 7 Masehi), namun yang menyebarkan Islam
ke Indonesia menurut Pijnapel bukanlah dan orang Arab langsung, melainkan
pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke dunia timur, termasuk
Indonesia. Dalam perkembangan selanjutnya, teori Pijnapel ini diamini dan
disebarkan oleh seorang orientalis terkemuka Belanda, Snouck Hurgronje. Menurutnya,
Islam telah lebih dulu berkembang di kota-kota pelabuhan Anak Benua India.
Orang- orang Gujarat telah lebih awal membuka hubungan dagang dengan Indonesia
dibanding dengan pedagang Arab, Dalam pandangan Hurgronje, kedatangan orang
Arab terjadi pada masa berikutnya. Orang-orang Arab yang datang ini kebanyakan
adalah keturunan Nabi Muhammad yang menggunakan gelar “sayid” atau “syarif” di
di depan namanya. Teori Gujarat kemudian juga dikembangkan oleh JR Moquetta
(1912) yang memberikan argumentasi dengan batu nisan Sultan Malik Al-Saleh yang
wafat pada tanggal 17 Dzulhijjah 831 H/1297 M di Pasai, Aceh. Menurutnya, batu nisan
di Pasal dan makam Maulanan Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 di Gresik, Jawa
Timur, memiliki bentuk yang sama dengan nisan yang terdapat di Kambay, Gujarat.
Moquetta akhirnya berkesimpulan bahwa batu nisan tersebut diimpor dan Gujarat,
atau setidaknya dibuat olch orang Gujarat atau orang Indonesia yang telah
belajar kaligrafi khas Gujarat. Alasan lahirnya adalah kesamaan mahzab Syafei
yang di anut masyarakat muslim di Gujarat dan Indonesia.
c. Teori Persia
Prof.
Dr. Hoesein Djajadiningrat Teori Persia mengatakan bahwa proses kedatangan
Islam ke Indonesia berasal dan daerah Persia atau Parsi (kini Iran). Pencetus
dan teori ini adalah Hoesein Djajadiningrat, sejarawan asal Banten. Dalam
memberikan argumentasinya, Hoesein lebih menitikberatkan analisisnya pada
kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan
Indonesia. Tradisi tersebut antara lain: tradisi merayakan 10 Muharram atau
Asyuro sebagai han suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Au, cucu Nabi
Muhammad, seperti yang berkembang dalam tradisi tabut di Pariaman di Sumatera
Barat. Istilah “tabut” (keranda) diambil dan bahasa Arab yang ditranslasi
melalui bahasa Parsi. Tradisi lain adalah ajaran mistik yang banyak kesamaan, misalnya
antara ajaran Syekh Siti Jenar dan Jawa Tengah dengan ajaran sufi Al-Hallaj dan
Persia. Bukan kebetulan, keduanya mati dihukum oleh penguasa setempat karena
ajaran-ajarannya dinilai bertentangan dengan ketauhidan Islam (murtad) dan membahayakan
stabilitas politik dan. sosial. Alasan lain yang dikemukakan Hoesein yang
sejalan dengan teori Moquetta, yaitu ada kesamaan seni kaligrafi pahat pada
batu-batu nisan yang dipakai di kuburan Islam awal di Indonesia. Kesamaan lain
adalah bahwa umat Islam Indonesia menganut mahzab Syafei, sama seperti kebanyak
muslim di Iran.
d. Teori Cina
Teori
Cina mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya di Jawa)
berasal dan para perantau Cina. Orang Cina telah berhubungan dengan masyarakat
Indonesia jauh sebelum Islam dikenal di Indonesia. Pada masa Hindu-Buddha, etnis
Cina atau Tiongkok telah berbaur dengan penduduk Indonesia terutama melalui
kontak dagang. Bahkan, ajaran Islam telah sampai di Cina pada abad ke-7 M, masa
di mana agama ini baru berkembang. Sumanto Al Qurtuby dalam bukunyaArus Cina-Islam-Jawa
menyatakan, menurut kronik masa Dinasti Tang (6 18-960) di daerah Kanton,
Zhang-zhao, Quanzhou, dam pesisir Cina bagian selatan, telah terdapat sejumlah
pemukiman Islam. Teori Cina ini bila dilihat dan beberapa sumber luar negeri (kronik)
maupun lokal (babad dan hikayat), dapat diterima. Bahkan menurut sejumlah
sumber lokat tersebut ditulis bahwa raja Islam pertama di Jawa, yakni Raden
Patah dan Bintoro Demak, merupakan keturunan Cina. Ibunya disebutkan berasal dan
Campa, Cina bagian selatan (sekarang termasuk Vietnam). Berdasarkan Sajarah
Banten dan Hikayat Hasanuddin, nama dan gelar raja-naja Demak beserta
leluhurnya ditulis dengan menggunakan istilah Cina, seperti “Cek Ko Po”, “Jin
Bun”, “Cel< Ban Cun”, “Cun Ceh”, serta “Cu-cu”. Nama-nama seperti “Munggul”
dan “Moechoel” ditafsirkan merupakan kata lain dan Mongol, sebuah wilayah di utara
Cina yang berbatasan dengan Rusia. Bukti-bukti lainnya adalah masjid-masjid tua
yang bernilai arsitektur Tiongkok yang didirikan oleh komunitas Cina di berbagai
tempat, terutama di Pulau Jawa. Pelabuhan penting sepanjang pada abad ke-15 seperti
Gresik, misalnya, menurut catatan-catatan Cina, diduduki pertama-tama oleh para
pelaut dan pedagang Cina. Semua teori di atas masing masing memiliki kelemahan
dan kelebihan tersendiri. Tidak ada kemutlakan dan kepastian yang jelas dalam
masing-masing teori tersebut. Meminjam istilah Azyumardi Azra, sesungguhnya
kedatangan Islam ke Indonesia datang dalam kompleksitas; artinya tidak berasal
dan satu tempat, peran kelompok tunggal, dan tidak dalam waktu yang bersamaan.
Keberadaan Masyarakat
Islam Awal di Indonesia
a.
Kronik-kronik Luar Negeri
Sejak
abad ke-5 M, pedagang Arab telah menjalin kontak dengan pedagang dan Cina. Rute
dagang bahari pedagang Cina-Arab ini tentunya melintasi perairan Indonesia.
Karena itu, orang-orang Arab dipastikan telah mengenal masyarakat Indonesia
sejak abad ke-5, yang ketika itu agama Islam pun belum lahir. Selanjutnya pada
abad ke-7 M, para pedagang Islam dan Persia dan India telah melakukan kontak
dagang di sejumlah pelabuhan di Indonesia. Aktifitas dagang ini semakin ramai
sejak Dinasti Umayyah berkuasa. Perdagangan dilakukan oleh Bani Umayyah dengan
Dinasti Tang melalui Selat Malaka. Informasi sejarah mi tersiar dan kronik Cina
masa Dinasti Tang yang melaporkan perdagangan antara Cina dan Asia Barat. Perdagangan
itu melibatkan Indonesia karena kawasan ini dilalui pedagang Asia Barat sebelum
dan sepulang dan Cina. Antara abad ke-7 dan 8 M sudah terdapat pemukiman muslim
di Baros di pantai barat laut Sumatera, di pesisir utara Jawa, Maluku, dan Kanton
di Cina Selatan. Masih menurut berita Cina bahwa pada tahun 977 M, sebuah kerajaan
Islam di Indonesia telah mengirim utusannya ke negeri Cina. Kerajaan mi bernama
Poni, utusannya bernama Pulau Hingga sekarang data-data lain tentang keberadaan
Kerajaan Poni ini belum ditemukan. Pada 1281 Kerajaan Melayu-Jambi mengirim
utusan ke Cina dengan dua utusan yang bernama Sulaiman dan Syamsuddin—keduanya
nama Islam. Tulisan pada nisan di Leheran, Gresik, berupa huruf
Arab,memberitakan wafatnya wanita muslim bernama Fatimah binti Maimun yang
bertanggal 1082 M (ada juga yang berpendapat 1181 M). Pemakaman muslim kuno di
Trowulan membuktikan adanya bangsawan Majapahit yang memeluk Islam sejak masa
Hayam Wuruk. Catatan Ma-Huan memberitakan bahwa pada awal abad ke-15 sebagian
masyarakat di pantai utara Jawa (mungkin kota pelabuhan seperti Tuban, Sedayu,
dan Gresik) telah memeluk Islam. Pelayaran kapal dagang dan Asia Barat ke
Indonesia cukup bergantung kepada angin musim. Karena harus menunggu pergantian
angin musim tersebut, para pedagang muslim akhirnya menetap cukup lama di
sejumlah bandar di Indonesia. Selama singgah itulah terjalinlah interaksi
sosial. Bandar-bandar dagang Indonesia
yang penting berada di sekitar Selat Malaka dan pantai utara Laut Jawa.
Komoditas yang diperdagangkan berupa hasil hutan, pertanian, dan kerajinan.
Pedagang muslim yang turut andil dalam perdagangan terutama berasal dan
Gujarat, di utara Bombay. Singgahnya para pedagang dalam waktu yang relative lama,
mengakibatkan berdirinya sejumlah pemukiman para pedagang muslim. Berdirinya
pemukiman-pemukiman itu membuka jalinan sosial antara pedagang muslim dengan
penduduk pribumi. Iriteraksi itu berawal dan lingkup ekonomi lalu ke lingkup
sosial,
budaya, agama, dan
politik. Dalam proses inilah penduduk Indonesia mengenali ajaran Islam.
Pengenalan nilai-nilai Islam juga melibatkan peran mubalig yang ikut serta
bersama para pedagang muslim. Mereka mendirikan pesantren dan masjid dalam
pengenalan ajaran Islam lebih mendalam. Pengenalan itu tidak hanya dilakukan
melalui dakwah, melainkan juga dengan perilaku terpuji. Berita Cina
memberitakan bahwa pada akhir abad ke-13 M, kerajaan kecil bernama “Sa-mu-ta-la”(Samudera)
mengutus dutanya ke Cina. “Sa-mu-ta-la” merupakan ejaan orang Cina untuk
Samudera Pasai. Adanya kerajaan Pasai mi diperkuat oleh catatan Marcopolo yang
singgah di Sumatera pada 1292. Marcopolo menyatakan adanya masyarakat muslim di
Perlak akhir abad ke- 13 M. Suma Oriental, kronik karya Tome Pires musafir
Portugis (Portugal), mencatat cukup lengkap penyebaran Islam di Sumatera, Kalimantan,
Jawa, sampai Maluku pada abad ke-16 M. Tome Pires pernah singgah di Malaka,
Sumatera, dan Jawa. Ia meninggalkan Kepulauan Indonesia sekitar tahun 1515 M.
Tome Pires menulis kronik lain yang berjudul PortugeseRelacion. Selain,
Marcopolo dan Tome Pires, ada pula sejumlah pelaut Eropa yang sempat singgah di
Indonesia, di antaranya: Ferdinand Mendez Pinto dan Dc Couto (menulis Da Asia)
dan Portugis yang ke Indonesia tidak lama setelah Tome Pires.
b.
Sumber-sumber Lokal: Historiografi Tradisional
Berbeda
dengan sumber-sumber luar negeri, sumber-sumber lokal kebanyakan berbentuk
kesusastraan. Kitab-kitab yang memuat informasi sejarah tersebut banyak
bentuknya. Di Melayu, Sumatera, Banten, dan Kalimantan, biasanya berbentuk
hikayat. Sedangkan di Jawa, seperti di Banten, Cirebon, Demak, Mataram, biasanya
berbentuk babad, kitab, sajarah, kidung, carita, atau sera:. Meski demikian,
balk kronik luar negeri maupun sumber lokal, keduanya sama.sama merupakan
penulisan (historiografi) tradisional. Bila kronik dan luar negeri ditulis oleh
nania dan tahun yang jelas, para penulis lokal sering tak bernama. Scning
sebuah karya dicatat oleh lebih dan satu orang. Kebanyakan kitab tesebut berbahasa
Melayu dan Jawa dan bcraksara Arab gundul atau Jawi. Selain tak tercantum nama
penulis, kitab-kitab mereka acap kali tak mencantumkan tanggal, bulan, dan
tahun yang pasti. Malah bisa saja, sebuah kitab yang menceritakan, misalnya,
abad ke-15, ditulis pada satu-dua abad berikutnya. Oleh karena itu, peristiwap peristiwa
yang tercantum dalam kitab itu banyak yang tidak faktual. Sering terjadi pula
adanya perbedaan antara kitab satu dengan yang lain, seperti perbedaan waktu,
nama raja, gelar, tempat, atau silsilah
C. (CLIK) => PENGARUH ISLAM DALAM PRAKTIK AGAMA DAN PENDIDINKAN. lihat selengkapnya.....
D. (CLIK) => PENGARUH AGAMA ISLAM TERHADAP PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA.lihat selengkapnya.....
Dafatar pustaka : Sejarah sekolah menengah atas dan madrasah aliyah program IPS jilid 2 kelas XI, penyusun Triyono Suwito. jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen pendidikan nasional,2009.
D. (CLIK) => PENGARUH AGAMA ISLAM TERHADAP PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA.lihat selengkapnya.....
Dafatar pustaka : Sejarah sekolah menengah atas dan madrasah aliyah program IPS jilid 2 kelas XI, penyusun Triyono Suwito. jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen pendidikan nasional,2009.
Labels:
Sejarah
Pembentukan Lembaga-lembaga Pemerintahan Diberbagai Daerah
Setelah negara Repuplik Indonesia berdiri,PPKI dengan segera menyiapkan pemerintahan negara RI. Akhirnya terbentuklah pemerintahan yang dijalankan oleh KNIP. Tidak ketinggalan pula untuk memperkuat sendi-sendi hukum sebagai dasar negara telah ditetapkan Undang-Undang Dasar 1945.Dalam konsitusi itu disebutkan bahwa bentuk negara indonesia sesuai
dengan yang tercantum di dalam pasal 1 ayat 1 UUD 1945 adalah negara kesatuan. Konsekunsei dari bentuk negara eksatuan adalah hanya ada satu pemerintah (pusat) yang memiliki kekuasaan dan wewenang untuk mengatur dan mengurus pemerintahan negara. Oleh karena itu, pada sidang lanjutan PPKI tanggal 19 agustus 1945 dibahas mengenai pembagian wilayah Republik Indonesia menjadi 8 provinsi dengan wilayah seluruhnya meliputi wilayah bekas kekuasaan atau daerah jajahan Hindia Belanda dari sabang sampai Meroke. Masing-masing provinsi diperintah oleh seorang kepala daerah dengan jabatan gubernur. Sesuai dengan Pasal 18 UUD 1945 bahwa seorang kepala daerah diberikan wewenang untuk menyelenggarakan pemerintahannya sendiri, namun tetap dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia.
Lembaga-lembaga pemerintahan yang terdapat didaerah-daerah antara lain.
> Lembaga pemerintah Daerah,lembaga yang dipimpin oleh seorang kepala dengan tugas dan wewenang dalam pemerintahan yang dikuasainya
>Lembaga Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID),Pembentukan lembaga ini sebagai tindak lanjut dari pembentukan Komite Nasionela Indonesia Pusat (KNIP).
>Lembaga Teknis Daerah, institusi yang membantu pelaksanaan pemerintahan dari seorang kepala daerah.
>Dinas Daerah,merupakan unsur pelaksana dari pemerintahan daerah yang menyelenggarakan uurusan-urusan rumah tangga daerah itu sendiri
>Wakil Kepala Daerah , Pembantu kepala daerah yang menjalankan tugas wewenangnya
>Sekretaiat Daerah,merupakan unsur staf yang tugasnya mmbantu kepala daerah untuk menyelenggrakan pemerintahan atas daerah yang diperintahnya
Daerah-daerah yang luas yang membuat gubernur sulit untuk mengaturnya sehingga masing-masing provinsi dibagi-bagi lagi menjadi daerah-daera pemerintahan yang lebih kecil dan yang paling kecil ialah desa
dengan yang tercantum di dalam pasal 1 ayat 1 UUD 1945 adalah negara kesatuan. Konsekunsei dari bentuk negara eksatuan adalah hanya ada satu pemerintah (pusat) yang memiliki kekuasaan dan wewenang untuk mengatur dan mengurus pemerintahan negara. Oleh karena itu, pada sidang lanjutan PPKI tanggal 19 agustus 1945 dibahas mengenai pembagian wilayah Republik Indonesia menjadi 8 provinsi dengan wilayah seluruhnya meliputi wilayah bekas kekuasaan atau daerah jajahan Hindia Belanda dari sabang sampai Meroke. Masing-masing provinsi diperintah oleh seorang kepala daerah dengan jabatan gubernur. Sesuai dengan Pasal 18 UUD 1945 bahwa seorang kepala daerah diberikan wewenang untuk menyelenggarakan pemerintahannya sendiri, namun tetap dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia.
Lembaga-lembaga pemerintahan yang terdapat didaerah-daerah antara lain.
> Lembaga pemerintah Daerah,lembaga yang dipimpin oleh seorang kepala dengan tugas dan wewenang dalam pemerintahan yang dikuasainya
>Lembaga Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID),Pembentukan lembaga ini sebagai tindak lanjut dari pembentukan Komite Nasionela Indonesia Pusat (KNIP).
>Lembaga Teknis Daerah, institusi yang membantu pelaksanaan pemerintahan dari seorang kepala daerah.
>Dinas Daerah,merupakan unsur pelaksana dari pemerintahan daerah yang menyelenggarakan uurusan-urusan rumah tangga daerah itu sendiri
>Wakil Kepala Daerah , Pembantu kepala daerah yang menjalankan tugas wewenangnya
>Sekretaiat Daerah,merupakan unsur staf yang tugasnya mmbantu kepala daerah untuk menyelenggrakan pemerintahan atas daerah yang diperintahnya
Daerah-daerah yang luas yang membuat gubernur sulit untuk mengaturnya sehingga masing-masing provinsi dibagi-bagi lagi menjadi daerah-daera pemerintahan yang lebih kecil dan yang paling kecil ialah desa
Labels:
Sejarah
SEJARAH PERLAWANAN YANG DILAKUKAN OLEH PASUKAN PETA
Perlawanan bersenjata dilakukan oleh pasukan PETA di berbagai daerah,
antaralain sebagai berikut.
1. Perlawanan PETA
di Blitar (29 Februari 1945) Perlawanan ini dipimpin oleh
Labels:
Sejarah
Tuesday, 5 August 2014
Sejarah Indonesia Kuno
A. Pendapat tentang Asal-usul dan Persebaran Manusia di Indonesia
Sebelum zaman es (glasial) wilayah indonesia bagian barat menjadi satu dengan daratan asia dan wilayah Indonesia bagian timur menjadi satu dengan wilayah Australia. Mencairnya es di daerah kutub negakibatkan wilayah indonesia dipisahkan oleh lautan (Samudra Hindia dan Samudra Pasifik) dan daratan (Asia dan Australia). Posisi silang tersebut menjadikan Indonesia mudah mendapatkan pengaruh dari luar, terutama pengaruh terhadap peradaban dan budaya.
Ada beberapa pendapat yang mengemukakan tentang keberadaan atau asal-asul nenek monyang bangsa Indonesia yang semuanya didukung oleh Teori Migrasi. Para ahli sejarah tersebut antara lain :
1. Van Heine Geldern
Menyatakan pendapatnya bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia. Hal ini berdasarkanpada penemuan artefak-artefak di indonesia yang memiliki banyak persamaan dengan yang ditemukan di daratan Asia.
2. Prof. Dr. d Kern
Berpendapat bahwa asal-usul bangsa indonesia daerah campa. Kochin China, Kamboja yang mendasarkan bahwa nenek monyang bangsa indonesia menggunakan perahu bercadik menuju kepulauan Indonesia. Hal ini kemudian didukung dengan adanya persamaan namadan bahasa yang dipakai Indonesia. Hal ini kemudian didukung dengan adanya persamaan nama dan bahasa di pakai didaerah tersebut dengan daerah di indonesia. Pendapat Kern juga diperngaruhi oleh Willem Smith.
3. Prof. Moh. Yamin
Menyatakan bahwa Bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia sendiri. Hal ini didukung oleh pernyataan dalam "Blood Und Breden Unchro" artinya daerah dan tanah bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Hal ini berdasarkan Pada fosil dari Indonesia sendiri. Hal ini mendasarkan pada fosil dan artefak yang banyak ditemukan di indonesia dibanding dengan daerah lain di Asia.
4. Drs.Moh. Ali yang didukung Mens
Menyatakan pada hakikatnnya bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Berakibat terdesak oleh bangsa pertama dari tahun 3000-1500 SmM dengan kebudayaan neolithikum dengan jenis perahu bercadik satu. Sedang gelombang kedua dari 1500-500 SM dengan ciri menggunakan perahu bercadik dua.
5. Prof. Dr. Krom.
Menyatakan bahwa nenek monyang bangsa indonesia berasal dari Austronesia dataran Sunda. Hal ini berdasarkan hasil penelusuran DNA fosil. Ia menyanggah bahwa nenek moyang Indonesia berasal dari Yunan, karena Homo Erectus atau Pithecanthropus Erectus ini tidak ada kelanjutannya pada manusia sekarang.Mereka punah dan digantikan spesies baru.
Sebelum zaman es (glasial) wilayah indonesia bagian barat menjadi satu dengan daratan asia dan wilayah Indonesia bagian timur menjadi satu dengan wilayah Australia. Mencairnya es di daerah kutub negakibatkan wilayah indonesia dipisahkan oleh lautan (Samudra Hindia dan Samudra Pasifik) dan daratan (Asia dan Australia). Posisi silang tersebut menjadikan Indonesia mudah mendapatkan pengaruh dari luar, terutama pengaruh terhadap peradaban dan budaya.
Ada beberapa pendapat yang mengemukakan tentang keberadaan atau asal-asul nenek monyang bangsa Indonesia yang semuanya didukung oleh Teori Migrasi. Para ahli sejarah tersebut antara lain :
1. Van Heine Geldern
Menyatakan pendapatnya bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia. Hal ini berdasarkanpada penemuan artefak-artefak di indonesia yang memiliki banyak persamaan dengan yang ditemukan di daratan Asia.
2. Prof. Dr. d Kern
Berpendapat bahwa asal-usul bangsa indonesia daerah campa. Kochin China, Kamboja yang mendasarkan bahwa nenek monyang bangsa indonesia menggunakan perahu bercadik menuju kepulauan Indonesia. Hal ini kemudian didukung dengan adanya persamaan namadan bahasa yang dipakai Indonesia. Hal ini kemudian didukung dengan adanya persamaan nama dan bahasa di pakai didaerah tersebut dengan daerah di indonesia. Pendapat Kern juga diperngaruhi oleh Willem Smith.
3. Prof. Moh. Yamin
Menyatakan bahwa Bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia sendiri. Hal ini didukung oleh pernyataan dalam "Blood Und Breden Unchro" artinya daerah dan tanah bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Hal ini berdasarkan Pada fosil dari Indonesia sendiri. Hal ini mendasarkan pada fosil dan artefak yang banyak ditemukan di indonesia dibanding dengan daerah lain di Asia.
4. Drs.Moh. Ali yang didukung Mens
Menyatakan pada hakikatnnya bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Berakibat terdesak oleh bangsa pertama dari tahun 3000-1500 SmM dengan kebudayaan neolithikum dengan jenis perahu bercadik satu. Sedang gelombang kedua dari 1500-500 SM dengan ciri menggunakan perahu bercadik dua.
5. Prof. Dr. Krom.
Menyatakan bahwa nenek monyang bangsa indonesia berasal dari Austronesia dataran Sunda. Hal ini berdasarkan hasil penelusuran DNA fosil. Ia menyanggah bahwa nenek moyang Indonesia berasal dari Yunan, karena Homo Erectus atau Pithecanthropus Erectus ini tidak ada kelanjutannya pada manusia sekarang.Mereka punah dan digantikan spesies baru.
Labels:
Sejarah
SEJARAH KERAJAAN TARUMANEGARA
SEJARAH KERAJAANTARUMANEGARA
sejarah kerajaan Tarumanegara
berdiri sekitar abad ke-5 M di sekitar Bogor dan Bekasi, Jawa Barat. Rajanya
yang terkenal bernama Purnawarman, seorang Indonesia. Fa-Hsien, seorang rahib Buddha dan Gina,
menyebutkan adanya kerajaan To-b-mo. Pada tahun 414 M, Fa-Hsien bertolak
dan Sailan (atau Ceylon, sekarang Sri Lanka) untuk balik ke Kanton, Cina.
Sebelumnya ia bertahun-tahun belajar Buddha di kerajaan-kerajaan Buddhis. Ia
sening berziarah ke India. Setelah dua han berlayar, kapalnya diterjang topan.
Ta pun terdampar dan mendarat di Ye Po Ti, ejaan Gina bagi kata
Jawadwipa, yaitu Pulau Jawa. Diduga, tanah yang ia darati adalah Tarumanagara.
Kronik lain yang menyinggung Tarumanagara adalah benita Gina era Dinasti Tang.
Sekitar tahun 528-539 dan 666-669 M, datang seorang utusan dan Th-lo-mo ke
Gina. Tobomo adalah ucapan lidah orang Gina untuk “taruma”. Sebelum ada
pengaruh India, di sekitar Tarumanegara terdapat kerajaanAruteun. Setelah dipengaruhi
Hindu, Aruteun pun berganti nama menjadi Tarumanegara. Oleh karena itu, Aruteun
atau Ci Aruteun (kata “ci” dalam bahasa Sunda berarti “air” atau “sungai” atau
“tanah”)dijadikan pusat pemerintahan Tarumanegara. Pendapat ini didapat dan kronik Gina abad ke-5
Sejarah kerajaan Tarumanegara yang sumber kerajaan dan Jawa yang pertama mengirim utusan ke Cina adalah Ho-b-tan.
Kronik Li-Sung-Shu mengabarkan (430-452 M), utusanHo-bo-tan dan She-po (Jawa)
ini berkali-kali datang ke Cina, menjalin persahabatan. Para ahli berpendapat
bahwa nama ho-to-tan adalah ucapan lidah Cina untuk “Aruteun”. Nama Ho-to-tan
tidak terdengar lagi pada abad ke-6. Sebagai gantinya muncul nama To-b-mo
(Tarumanegara) yang utusannya sering berkunjung ke Gina. Pendapat ini bisa
benar adanya, karena adanya prasasti di tepi Sungai Ciaruteun (sekitar Bogor)
yang mengabarkan adanya Raja Tarumanagara yang memerintah pada abad ke-6
(Purnawarman). Dan naskah Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara (ditulis pada
masa Kesultanan Cirebon pada 1680 M) diketahui ada beberapa raja penerus
Purnawarman. Pada naskah ini disebutkan nama Suryawarman, raja ke-7
Tarumanagara yang memerintah tahun 535-56 1, yang dilanjutkan oleh Sri Maharaja
Kretawarman yang memerintah hingga tahun 628. Disebutkan bahwa Suryawarman
menikahkan puterinya, Tirtakancana, dengan Resiguru Manikmaya yang kelakpendiri
Kerajaan Kendan yang terletak di Cicalengka, Kabupaten Bandung. Setelah Kretawarman,
ada beberapa yang memerintah Tarumanagara. Raja-raja tersebut, yaitu Sudawarman
(628-639), Dewamurti (639-640), Nagajayawarman (640-666), Linggawarman
(666-669), dan Tarusbawa (669-670 M). Di bawah Tarusbawa, pamor Tarumanegara
makin meredup. Pusat Tarumanagara dialihkan ke Pakuan, Bogor, dan berganti nama
menjadi Kerajaan Sunda. Kerajaan-kerajaan kecil yang merupakan bawahan
Tarumangara, masing-masing mulai memisahkan diri, salah satunya Kendan. Selanjutnya,
yang berkuasa di Jawa Barat adalah Kerajaan Sunda di sebelah barat dan Kerajaan
Kendan (Galuh) di sebelah timur. Dua kerajaan ini dibatasi oleh Sungai Citarum.
Kelak, dua kerajaan ini dipersatukan oleh Sri Baduga Maharaja, menjadi Pajajaran.
Menurut keterangan Dinasti Tang, Tarumanegara masih ada hingga abad ke-7.
Setelah masa itu, tak ada lagi berita tentangnya. Sangat mungkin, setelah abad
ke-7 Tarumanagara dikuasai oleh Sriwijaya dan Sumatera. Bukti-bukti adanya Tarumanagara
adalah ditemukannya tujuh buah prasasti, yakni Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, jambu,.
Tugu, Pasir Awi dan Muara Ciaruteun, senta Lebak. Kebanyakan prasasti-prasasti
mi berbahasa Sansekerta dan berabjad Pallawa. Pnasasti Ciaruteun ditemukan di
muara Sungai Cisadane, memuat informasi tentang Raja Purnawarman, yang diidentikkan
sebagai Dewa Wisnu beserta cap kakinya. Prasasti Kebon Kopi ditemukan di Cibungbulang.
Prasasti ini.
Wisnu.
Sementara itu, Prasasti Jambu ditemukan di Bukit Koleangkak, berisi sanjungan
terhadap Purnawarman. Prasasti Tugu ditemukan di Desa Tugu, Cilincing, Jakarta Utara.
Prasasti mi menyebutkan tentang penggalian saluran air (kanal) bernama Gomati sepanjang
6.112 tombak (11 km). Penggaliannya dilakukan di tahun pemerintahan ke-22 Purnawarman
dan diselesaikan dalam waktu 21 han. Setelah selesai, Purnawarman mengadakan
selamatan dengan memberikan hadiah 1000 ekor sapi kepada para brahmana. Prasasti
Tugu mi juga menyebutkan penggalian sebuah sungai bernama Candrabaga. Prasasti
Pasir Awi dan Muara Ciaruteun ditulis dengan hurufikal dan belum dapat
diartikan. Pada Prasasti Lebak, lagi-lagi disebutkan kebesaran Purnawarman. Sumber
yang memberikan gambaran jelas mengenai kehidupan politik Tarumanagara, cukup
minim. Meski demikian, kronik Fa-Hsien mengisyaratkan bahwa stabilitas politikTarumanagara
cukup terjaga. mi tergambar dan perekonomiannya yang stabil, karena maju-tidak nyaperekonomian
tergantung pada stabil-tidaknya keamanan wilayah. Kuatnya pemerintahan
Tarumanegara terlihat pada proyek saluran Gomati dan Candrabaga. Proyek mi membutuhkan
tenaga manusia yang cukup besar. Tak mungkin proyek tersebut berjalan bila
pemerintahan tak berwibawa dan tak dihormarti rakyanya. Kekuasaan raja Tarumanegara
bersifat mutlak. mi tergambar dan pengagungan Purnawarman sebagai penjelmaan
Dewa Wisnu, salah satu dan Trimurti.
PENGARUH HINDU-BUDDHA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA
C. PENGARUH HINDU-BUDDHA DALAM
KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA
Kebudayaan
merupakan wujud dan peradaban manusia, sebagai hasil akal-budi manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya baik primer, sekunder, atau tersier. Wujud
kebudayaan mi cukup beragam, mencakup wilavah bahasa, adat-istiadat, seni
(rupa, sastra, arsitektur), ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dan setiap
kebudayaan yang lebih maju pasti mendominasi kebudayaan yang berada di
bawahnya. Begitu pula kebudayaan India yang dengan mudah diterima masvarakat
Indonesia.
Pengaruh Hindu-budha dalam kehidupan masyarakat indonesia terhadap kehidupan masyarakat Indonesia
dalam bidang kebudayaan, berbarengan dengandatangnya pengaruh dalam bidang
agama itu sendiri. Pengaruh tersebut dapat berwujud fisik dan nonfisik. Hasil
kebudayaan pada masa Hindu-Buddha di Indonesia yang berwujud fisik diantarana:
arca atau patung, candi (kuil), makara, istana, kitab, stupa, tugu yupa,
prasasti, lempengan tembaga, senjata perang,dan lain-lain. Sedangkan
peninggalan kebudayaan yang bersifat nonfisik di antaranya: bahasa, upacara keagamaan,
seni tan, dan karya
sastra. Wilayah India yang cukup banyak memberikan pengaruhnya terhadap
Indonesia adalah India Selatan, kawasan yang didiami bangsa Dravida. mi
terbukti dan penemuan candi-candi di Ind ia yang hampir menyerupai candi-candi
yang ada di Indonesia. Begitu pula jenis aksara yang banyak ditemui pada
prasasti di Indonesia, adalah jenis hurufPallawa yang digunakan oleh orang
orang India selatan.Meskipun budaya India berpengaruh besar, akan tetapi masya
rakat Indonesia tidak serta-merta meniru begitu saja kebudayaan tersebut.
Dengan kearifan lokal masyarakat Indonesia, budaya dan India diterima melalui
proses penyaringan (filtrasi) yang natural. Bila dirasakan cocok maka elemen
budaya tersebut akan diambil
Pengaruh Hindu-budha dalam kehidupan masyarakat indonesia dan
dipadukan dengan budaya setempat, dan bila tak cocok maka budaya itu
dilepaskan. Proses akulturasi budaya mi dapat dilihat pada model arsitektur,
misalnya, punden berundak (budaya asliIndonesia) pada Candi Sukuh di Jawa
Tengah; atau pada dinding dinding Candi Prambanan yang memuat relief tentang
kisahpewayangan yang memuat tokoh Punakawan; yang dalam relief manapun di India
takkan ditemui
1. Praktjk Peribadatan
Pengaruh Hindu-Buddha terhadap aktifitas keagarnaan di Indonesia tercermjn
hingga kini. Kalian dapat merasakannya kini di Bali, pulau yang mayoritas
penduduknya penganut Hindu. Kehidupan sosial, seni, dan budaya mereka cukup
kental dipengaruhi tradisi Hindu. Jenazah seseorang yang telah meninggal
biasanya dibakar, lalu abunya ditaburkan ke laut agar “bersatu kembali déngan
alam. Upacara yang disebut ngaben mi memang tidak diterapkan kepada semua umat
Bali-Hindu, hanya orang yang mampu secara ekonomi yang melakukan ritual
pembakaran mayat (biasa golongan brahmana, bangsawan, dan pedagang kaya).
Selain Bali, masyarakat di kaki Bukit Tengger di Malang, Jawa Timur, pun masih
menjalani keyakinan Hindu.
Pengaruh Hindu-budha dalam kehidupan masyarakat indonesia
Meski sebagian besar masyarakat Indonesia kini bukan penganut Hindu dan Buddha,
namun dalam menjalankan praktik keagamaannya masih terdapat unsur-unsur
Hindu-Buddha. Bahkan ketika agama Islam dan Kristen makin menguat, pengaruh
tersebut tak hilang malah terjaga dan lestari. Beberapa wilayah
yang sebelum kedatangan Islam
dikuasi oleh Hindu secara kuat, biasanya tidak mampu dihilangkan begitu
saja aspek-aspek dan agama sebelumnya tersebut, melainkan malah agama barulah
(Islam dan Kristen) mengadopsi beberapa unsur kepercayaan sebelumnya. Gejala mi
terlihat dan munculnya beberapa ritual
yang merupakan perpaduan antara
Hindu-Buddha, Islam, bahkan animismedinamisme’Cofltohnya. ritual GerebegMaulud
yang Set iap tahun diadakan di Yogyakarta, kepercayaan terhadap kuburan
yang mampu memberjkan rejeki dan pertolongan, kepercayaan terhadap roh-roh,
kekuatan alam dan benda keramat seperti keris, patung, cincin, atau gunung.
Ketika Islam masuk ke Indonesia, kebudayaan Hindu-
Buddha telah cukup kuat dan mustahjl
dapat dihilangkan. Yang terjadi kemudian adalah akulturasi antara kedua agama
tersebut. Kita bisa melihatnya pada acara kelahiran bayi, tahlilan bagi orang
meninggal, dan nadran (ziarah). Acara-acara berperiode seperti tujuh han, empat
puluh han, seratus han, tujuh bulanan
merupakan praktik kepercayaan yang
tak terdapat dalam ajaran Islam atau Kristen.
Perbedaan antara unsur-unsur agama yang berbeda dan bahkan cenderung bertolak
belakang itu, bukanlah halangan bagi masyarakat Indonesia untuk menerima dan
menyerap ajaran agama baru. Melalui keanifan lokal (local genius) masyarakat
Indonesia, agama yang asalnya dan luar (Hindu, Buddha, Islam, Kristen) pada
akhirnya diterima sebagai sesuatu yang tidak “asing” lagi. Bila unsur agama
tersebut dirasakan cocok dan tak menimbulkan pertentangan dalam masyarakat,
maka ia akan disaring terlebih dahulu lalu diambil untuk kemudian dipadukan
dengan budaya yang lama; dan bila tak cocok maka unsur tersebut akan dibuang.
Dengan demikian, yang lahir adalah agama sinkretisme, yaitu perpaduan antardua
unsur agama dan kebudayaan yang berbeda sehingga menghasilkan praktik agama dan
kebudayaan baru tanpa
mempertentangkan perbedaan tersebut,
malah mempertemukan persamaan antar keduanya. Jelaslah, dan dulu bangsa
Indonesia telah mengenal keragaman agama dan budaya (pluralisme) tanpa hams
bertengkar.
2. Sistem Pendidikan
Sriwijaya merupakan kerajaan pertama di Indonesia yang telah menaruh perhatian
terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan Buddha. Aktifitas pendidikan mi
diadakan melalui kerjasama dengan kerajaan-kerajaan di India. Hubungan
bilateral dalam bidang pendidikan mi dibuktikan melalui Prasasti Nalanda dan
catatan I-Tsing.
Berdasarkan keterangan Prasasti Nalanda yang berada diNalanda, India Selatan,
terdapat banyak pelajar dan Sriwijaya yang memperdalam ilmu pengetahuan.
Catatan I-Tsing menyebutkan, Sriwijaya merupakan pusat agama Buddha yang cocok
sebagai tempat para calon rahib untuk menyiapkan din belajar Buddha dan tata
bahasa Sansekerta sebelum berangkat ke India. Di Sriwijaya, menurut I-Tsing,
terdapat guru Buddha yang terkenal,yaitu Sakyakerti yang menulis buku
undang-undang berjudulHastadandasastra. Buku tersebut oleh I-Tsing
dialihbahasakan kedalam bahasa Cina.Selain Sakyakerti, terdapat pula rahib
Buddha ternama diSniwijaya, yaitu Wajraboddhi yang berasal dan India Selatan,
dan Dharmakerti. Menurut seorang penjelajah Buddha dan Tibet bernama Atica,
Dharmakerti memiliki tiga orang murid yang
terpandang,
yaitu Canti, Sri Janamitra, dan Ratnakirti. Atica sempat beberapa lama tinggal
di Sriwijaya karena ingin menuntut ilmu Buddha. Ketika itu, agarna Buddha
kiasik hampir lenyap disebabkan aliran Tantra dan agama Islam mulai berkembang
di India, sehingga ia memilih pergi ke Sriwijaya untuk belajar agama. Pada masa
berikutnya, hampir di setiap kerajaan terdapat asnama-asrama (mandala) sebagai
tempat untuk belajar ilmu keagamaan. Asrama mi biasanya tenletak di sekitar
komplek candi. Selain belajar ilmu agama, pana calon rahib dan biksu belajar
pula
filsafat,
ketatanegaraan, dan kebatinan. Bahkan istilah guru yangdigunakan oleh masyarakat
Indonesia sekarang berasal dan bahasa Sansekerta, yang artinya “kaum cendikja”.
3. Bahasa dan Sistem Aksara
Bahasa merupakan unsur budaya yang pertama kali diperkenalkan bangsa India
kepada masyarakat Indonesia. Bahasalah yang digunakan untuk menjalin komunikasj
dalam proses perdagangan antarkedua pihak, tentunya masih dalam taraflisan.
Bahasa yang dipraktikkan pun adalah bahwa Pali, bukan Sansekerta karena kaum
pedagang mustahil menggunakan bahasa kitab tersebut. Bahasa Pali atau Pallawa
merupakan aksara mrunan dan aksara Brahmi yang dipakai di India selatan dan
mengalami kejayaan pada masa Dinasti Pallawa (sekitar Madras, Teluk Benggali)
abadke-4 dan 5 Masehi. Aksara Brahmi juga menurunkan aksara-aksara lain di
wilayah India, yaitu Gupta, Siddhamatrka, Pranagari, dan Dewanagari. Aksara
Pallawa sendiri kemudian menyebar ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan
tertulis pada prasasti-prasastj
berbahasa Melayu Kuno zaman
Sriwijaya. Istilahpallawa pertama kali dipakai oleh arkeolog Belanda, N.J.
Krom; sarjana lain men yebutnya aksara grant/ia. Praktjk bahasa Sansekerta
pertama kali di Indonesia bisa dil acak pada yupa-yupa peninggalan Kerajaan
Kutai di Kalimantan Timur. Huruf yang dipakai adalah Pallawa. Dikatakan bahwa
dikerajaan tersebut terdapat seorang raja bernama Kudungga, memiliki anak yang
bernama Aswawarman, dan juga memiliki cucu Mulawarman. Menurut para ahli
bahasa, Kudungga dipastikan merupakan nama ash Indonesia, sedangkan Aswawarman
dan Mulawarman sudah menggunakan bahasa India. Penggantian nama tersebut
biasanya ditandai dengan upacara keagamaan.Pengaruh agama Hindu dalam aspek
bahasa akhirnya menjadi formal dengan munculnya bahasa Jawa dan Melayu Kuno
serta bahasa-bahasa daerah lainnya di Indonesia yang banyak sekahi menyerap
bahasa Sansekerta. Beberapa karya sastra Jawa ditulis dalam bahasa Jawa Kuno
dengan cara mengonversikan atau menambahkan (menggubah) karya sastra yang
dibuat di India. Selain Sansekerta, bahasa Pali, Tamil, dan Urdu atau Hindus
tani (digunakan di Pakistan dan
sebagain India) pun memperkaya i kosakata penduduk Indonesia. Namun, pada
perkembangannya Sansekertalah bahasa yang paling berpengaruh dan dipakai hingga
kini oleh orang Indonesia. Bahasa Sansekerta merupakan bahasa tulisan. Bahasa
mi tertulis dalam prasasti, yupa, kitab suci, kitab undang-undang (hukum),
karya sastra. Maka dan kata-katanyadapat lebih abadi dan dipertahankan.
Pengaruh tersebut kemudian
dilanjutkan dengan proses penyerapan bunyi. Kadang kita tidak menyadari bahwa
bahasa yang kita gunakan tersebut merupakan serapan dan bahasa Sansakerta.
Perubahan bunyi pada serapan mi terjadi karena logat dan dialek setiap
suku-bangsa berbeda. Makna awalnya pun sebagian
telah mengalami perubahan: ada yang
meluas dan ada yang menyempit. Namun,
adapula beberapa kata yang maknanya
belum bergeser, contohnya:
- tirta berarti air; eka, dwi, tn berarti satu, dua,
- tiga; kala berarti waktu atau bisa juga bencana.
Kala adalah nama seorang batara/dewa dalam pewayangan yang berwujud fisik
raksasa. Ia merupakan perwujudan benih Dewa Siwa (Batara Guru) yang
keinginannya ditolak oleh istrinya, Dewi
Uma. Dalam kepercayaan Jawa, Batara
Kala mi selalu memangsa manusia untuk dimakan dan
untuk menghindari bencana Batara
Kala maka orang harus menyediakan sesajen ruwatan (ngruwat)
untuknya.
Berikut mi kata-kata Indonesia serapan dan kata-kata Sans
ekerta:
- sayembara, dan silambara
- bentara, dan avantara
- harta, dan artha
- istimewa, dan astam eva
- durhaka, dan drohaka
- gembala, dan gopala
- karena, dan karana
- bahagia, dan bhagya
- manusia, dan manusya
- senantiasa, dan nityasa
(Sumber: menurut kamus Besar Bahasa
Indonesia, KBB1)
Mengenai perkembangan aksara, di Indonesia terdapat beberapa jenis aksara yang
merupakan turunan dan aksara Pallawa. Di Jawa ada aksara Kawi, aksara Kawi mi
pada perkembangan selanjutnya menurunkan aksara Hanacaraka atau Ajisaka yang
digunakan untuk bahasa Jawa, Sunda, dan Bali. Adapula prasasti zaman Mataram di
Jawa Tengah bagian selatan yang menggunakan aksara Pranagari yang umurnya lebih
tua dan aksara Dewanagari. Sementara itu, di wilayah Sumatera Utara (dengan
dialek Toba, Daini, Karo, Mandailing, dan Simalungun) ada aksara Batak,
sedangkan di daerah Kerinci, Lampung, Pasemah, Serawai, dan Rejang terdapat
aksara Rencong. Sementara itu, di daerah Sulawesi bagian selatan ada aksara
Bugis dan Makassar. Dan perkembangan aksara-aksara turunan Pallawa, kita dapat
memperkirakan wilayah
mana saja di Indonesia yang pengaruh
budaya Indianya lebih kental, yakni Jawa, Sumatera, dan sebagian Sulawesi.
Sedangkan daerah-daerah lainnya di Indonesia tak begitu dipengaruhi budaya
India, bahkan ada daerah yang sama
sekali tak tersentuh budaya Hindu-Buddhanya. Mengenai aksara Hanacaraka,
terdapat sebuah legenda yang berkaitan dengan nama Ajisaka. Ajisaka merupakan
cerita rakyat yang berkembang secara lisan, terutama hidup di masyarakat Jawa
dan Bali. Tokoh, Ajisaka, berkaitan dengan bangsa Saka dan India barat laut.
Sebagian masyarakat Jawa percaya bahwa Ajisaka
dahulu pernah hidup di Jawa dan
berasal dan India. Mereka juga percaya bahwa Ajisakalah yang menciptakan aksara
Jawa dan kalender Saka.
4. Seni Arsitektur dan Teknologi
Sebelum unsur-unsur Hindu-Buddha
masuk, masyarakat Indones ia telah mengenal teknologi membuat bangunan dan batu
pada masa Megalitikum. Mereka telah pandai membangun menhir, sarkofagus, peti
(kuburan) kubur, patung sederhana, dan bendan
INFO SEJARAH
Alkisah, Ajisaka datang dan negeri Atas Angin ke Jawa, yang ketika itu Jawa
tengah dikuasai raksas a buas bernama Dewatacengkar. Tiap haniia minta
disédiakan seorang pemuda untuk disantap. Ketika semua pemuda telah habis disantap,
datanglah Ajisaka bersama dua orang pengiringnya. Setelah mendengar keluhan
rakyat, Ajisaka bersedia dijadikan santapan raksasa Dewatacengkar. Sebelum
berangkat menemui sang raksasa, Ajisaka menyimpan keris pusakanya di suatu
tempat dan menyuruh salah seorang pengikutnya untuk menjaga keris tersebut. Ta
berpesan agar tak seorang pun boleh mengambil keris tersebut, kecuali Ajisaka
sendiri. Kepada Dewatacengkar,
Ajisaka bersedia menjadi santapan asal raksasa tersebut mau menghadiahi Ajisaka
tanah selebarikat kepala yang dipakainya. Setelah raksasa menyanggupi, Ajisaka
melepaskan ikat kepalanya lalu meletakkannya di atas tanah. Tak diduga, ikat
kepala itu ternyata melebar dan terus melebar sehingga Dewatacengkar harus
menyingkir dan terus mundur ke selatan hingga jatuh ke jurang di pantal selatan
Jawa. Raja raksasa itu pun mati, Ajisaka kemudian menjadi raja. Setelah menjadi
raja, Ajisaka teringat akan kerisnya, lalu ia mengutus salah seorang pengin ingnya
untuk mengambil keris. Setelah sampai di tempat penyimpanan keris, si pen jaga,
men olak menyerahkan keris karena telah berjanji bahwa Ajisakalah yang boleh
mengambil, bukan pengiringnya. Terjadilah perkelahian antara dua pengiring
Ajisaka tersebut hingga keduanya tewas. Mereka mati dalam rangka yang sama:
menuruti perintah majikannya. Tragedi itu memb uat Ajisaka bersedih. Untuk
memperingati dan mengenang kedua pengiring setianya itu, ia menciptakan 20 buah
aksara, yang kini dikenal sebagai hurufJawa, yaitu: ha, na, ca, ra, ka, da, ta,
sa, Wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga. Bila dibaca beruturan
maka akan terbentuk k1imat yang artinya: ada utusan (hana caraka), terjadi
perselisihan (data sawala), sama sama sakti
Sumber: Indonesian Heritage 10
Subscribe to:
Posts (Atom)
Labels
- .Lapisan bertikal
- A. PROSES MASUK DAN MENYEBARNYA AGAMA HINDU-BUDDHA DI INDONESIA
- AKSELERASI PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DESA ANTARA HARAPAN DAN KEPERIHATINAN
- Adaptasi morfologi hewan
- Adaptasi pada Hummingbirds
- Alga (Protista) Mirip Tumbuhan)
- Apa itu Sosial
- Apa itu biologi ???
- Arah Kebijakan Luar Negeri Indonesia di Masa Perang Dingin
- Archaebacteria dan Eubacteria
- Archilochus colubris
- Aturan Pembulatan Hasil perhitungan dengan angka penting
- Aturan angka penting
- BAgian-bagian Laporan
- BUKTI.BUKTI PROSES INDIANISASI DI INDONESIA
- Bagian-bagian Makalah
- Berdasar dari latar belakang masalah maka yang menjadi permasalahan adalah ; Apakah dengan pemanfaatan media chart dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun kertas kerja perusahaan dagang .
- Bidang BIrokrasi
- Bidang ekonomi
- Biologi
- Bumi sebagai tempat berpijak manusia telah lama ada
- Burung
- Burung memiliki laju metabolisme
- Cara kerja untuk kegiatan mencangkok
- Cara membuat laporan
- Cara mempublikasikan postingan/artikel blog ke Faceboook Fanpage secara otomatis
- Cerita
- Chandradimuka
- Ciri
- Ciri-ciri Protista adalah sebagai berikut
- Ciri-ciri bakteri
- Ciri-ciri yang memisahkan setiap kingdom
- Contoh
- Contoh Cerita Hantu
- Contoh Kultum
- Contoh Makalah
- Contoh Surat Perjanjian Kerja
- Contoh Undanga
- Contoh burung
- Contoh karya tulis
- Contoh laporan
- Contoh makalah sejarah
- Dalam kerangka acuan pembangunan nasional umumnya dan khususnya Kab.Bantaeng
- FANATIK DAN TOLERANSI
- Faktor dasar terbentuknya interaksi sosial
- GANGGUAN-GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN
- Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
- INDIKATOR DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
- Infeksi secara litik
- Jamur
- KELUARGA NUH A.S. ★ HIDUP BARU
- KISAH NABI NUH AS
- KRISTENISASI DAN TOLERANSI
- Kebijakan Pemerintah Indonesia Sampai Tahun 1950 Bidang ekonomi
- Kebijakan Pemerintah Indonesia sampai tahun 1950
- Kebudayaan Barat menolak pandangan evolusioner mengenai kehidupan
- Kekuatan Negara-negara Adikuasa
- Kerajaan-kerajaan indonesia
- Keratan taksonomi
- Klasifikasi Alga
- Kondisi ekonomi indonesia pada wal kemerdekaan
- Kumpulan soal beserta jawabannya
- LAPORAN BIOLOGI
- Lagu Ayo Mama
- Lirik Lagu Ayo Mama
- Logo SMA negeri 2 Bantaeng
- Logo smada
- Logo smansa
- MAKALAH PENGARUH PUPUK ZA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
- Makalah Hari Akhir
- Makalah tentang hari kiamat
- Masa Pemerintahan Raja-raja Majapahit
- Mencanggkok suatu kegiatan yang dilakukan menanam tanaman dipohon yang lebih besar
- Mencontohi Kekhalifaan abu bakar as-sidiq
- Mengapa Protista Tidak DiMasukkan Ke Dalam Kingdom fungi (jamur)
- Myxomycota (Jamur Lendir Plasmodial)
- Not Angkat Ayo Mama
- Oomycota (Jamur Air)
- PENGARUH LETAK ASTRONOMI INDONESIA
- PENGARUH LETAK GEOGRAFIS INDONESIA TERHADAP KONDISI ALAM DAN PENDUDUK
- PERAHU
- PERKEMBANGAN EKONOMI DAN POLITIK PADA MASA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI TAHUN 1950
- PPKI mengadakan sidang
- Pada tanggal 18 anggustus 1945
- Pemberontakan PKI Madium Tahun 1948
- Pembuatan Vaksin
- Pembulatan angka penting
- Pengaruh Perang Dingin Terhadap Indonesia
- Pengertian Politik Menurut Para Ahli
- Pengertian Toleran
- Pengertian fanatik
- Pengertian sosiologi menurut para ahli
- Peninggalan masa pemerintahan raja-raja di indonesia
- Peninggalan raja-raja indonesia
- Peran Lembaga Keuangan Internasional dalam Kebijakan Ekonomi Indonesia di Masa Orde Baru
- Peran bakteri
- Peran virus dalam kehidupan manusia
- Perang dingin
- Pertumbuhan dan Perkembangan
- Pramuka
- Proklamasi kemederdekaan
- Proses Pembentukan Negara Dan Pemerintahan Beserta Kelengkapannya
- Protista
- Protista Mirip Jamur
- Protista dapat dibagi menjadi berikut ini
- Raja-Raja Majapahit
- Reproduksi Bakteri
- Reproduksi alga
- Rung lingkup Biologi
- SEJARAH PERKEMBANGAN KERAjAAN-KERAjAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA
- SISTEM GERAK PADA MANUSIA
- SKU
- SMA 1 Bantaeng
- SMA Neger 2 Bantaeng
- SMA Negeri 1 Bantaeng
- SOAL UJIAN SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 2 BANTAENG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
- SOAL-SOAL EKONOMI DAN AKUNTANSI
- Sastra pada masa Islam
- Secara umum
- Sejarah
- Sejarah Kekhalifaan abu bakar as-sidiq
- Sejarah penemuan virus
- Sejarah tari pakarena
- Sejarha kerajaan Majapahit. lengkap
- Silsilah raja-raja Kerajaan Sriwijaya
- Sistem pencernaan makanan
- Struktur organisasi kehidupan
- Surat Perjanjian
- Syarat interaksi sosial
- Syarat-syarat kecakapan umum (SKU)
- TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHANTAHAP AWAL PERTUMBUHAN
- Tarian Pakarena di pulau Selayar pada masa Hindia Belanda.
- Tingkat peradaban manusia dibedakan menjadi dua zaman
- UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
- Virus
- adapatasi morfologi tumbuhan
- adaptasi morfologi
- bakteriofag
- chord Ayo mama
- ciri-ciri virus
- dan astronomi
- ilmuan menggunakan metode yang sistematis dan logis
- infeksi secara lisogenik
- interaksi sosial
- isika
- kimia geologi
- larutan merupakan sistem homogen yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut
- menurut cara memperoleh makanannya
- mikroorganisme dan sel
- penyakit pada Tumbuhan
- perbanyakan segara generatif maupun vegetatif
- perkembangan virus
- r
- sejarah adalah mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan
- taksonomi
- vaksin
- virus pemakan bakteri
- yaitu zaman prasejarah dan zaman sejarah.