Daftar isi

Monday, 4 August 2014

Sejarah Kerajaan Majapahit. Lengkap.

        
 A. Sejarah Kerajaan Mapahit 

        Kerajaan Hindu-Budha yang terakhir dan terbesar di jawa adalah kerajaan. Majapahit. Kerajaan ini terletak di sekitar Sungai Brantas, denga pusat di hutan Tarik di Desa Trowulan, ojokertensis, Jawa, Timur. Kerajaan ini dirikan oleh Raden Wijaya, Menantu Kertanegara, sekitar tahu 1293 M. Seteleha berhasil lolos dari maut penyerangan Kediri, iabersama para bangsawan Singasari lain yang setia seperti Nambi, Lembu Sora, Ronggo Lawe, dan Kebo Anabrang, kemudian meminta bantuan kepada Arya Wiraraja, yang sebelumnya adalah pejabat Singasari yang oleh Kertanegara dijadikan bupati di Sumenep, Madura. Atas anjuran Aria Wiraraja, Bupati Sumenep, Wijaya disarankan menyerahkan diri képada Jayakatwang. Atas jaminan Wiraraja pula  Wijaya diterima di Kediri. Raden Wijaya oleh Jayakatwang 



               diperbolehkan membuka sebuah hutan untuk dijadikan desa baru, yakni Tank. Setelah dibuka, hutan mi disulap menjadi desa tempat membinan kekuatan militer oleh Wijaya guna membalas dendam terhadap Kediri. Kemudian hutan Tank mi dinamai Majapahit. Sejarah Majapahit ini dapat diketahui dan Pararaton dan Sutasoma karangan Mpu Tantular, Negarakretagama karangan Prapanca, berita Cina Ying—Yai Sheng Lan, serta Prasasti Kudadu.Dua tahun setelah pemberian hutan Tank kepada Wijaya dan kawan-kawan, datanglah tentara Kubilai Khan dan Mongolia yang mendarat di Tuban dan Surabaya. Kedatangan tentara Kubilai Khan ke Jawa mi bertujuan untuk menghukum Kertanegara, raja Singasari, yang telah memotong telingautusannya.


     (Patung Raden wijaya )


Kedatangan tentara Kubilai Khan mi memberi kesempatan kepada Raden Wijaya untuk merebut kekuasaan dan Jayakatwang. Melalui muslihat yang cerdik, Wijaya lalu mengajak pasukan Mongol yang baru mendarat di Tuban. Pasukan Mongol yang tak tahu bahwa Kertanegara telah tiada, dengan mudah diliciki oleh Wijaya bahwa Kediri seolah-olah adalah Singasari dan Jayakatwang adalah Kertanegara. Pasukan Mongol mempercayai saja ucapan Wijaya. Lalu terjadilah peristiwa yang diharapkanoleh Wijaya: pasukan Mongol kemudian menyerang Kediri dan merebutnya. Pasukan Wijaya pun bergabung dengan tentara Kubilai Khan dalam menghancurkan Kediri dan Jayakatwang. Dalam penyerangan mi Jayakatwang tewas terbunuh. Raden Wijaya kemudian berbalik menyerang pasukan Kubilai Khan. Ia berhasil mengusir tentara Kubilai Khan mi kembali ke negerinya. Raden Wijaya kemudian mendirikan kerajaan baru yang diberi nama
Majapahit. Raja—raja yang memerintah Majapahit di antaranya: Raden Wijaya (1293—1309), Sri Jayanegara (1309—1328), Tribhuwanatunggadewi (1328—1350), Hayam Wuruk (1350—1389), dan Wikramawardhana (1389—1429). Raden Wijaya naik tahta pada tahun 1293 M. Raden Wijaya bergelar Kertajasa Jayawardhana. Gelar Kertarajasa dipakai karena Raden Wijaya masih keturunan Ken Arok. Raden Wijaya mengawini keempat putri Kertanegara yaitu Tnibhuwana, Narendraduhita, Prajnaparamita, dan Gayatri (Rajapatni). Selain keempat putri Keftanegara, Wijaya juga mengawini Dara Petak, putri boyongan dan Melayu. 



           Raden Wijaya memerintah dengan bijaksana sehingga keadaan kerajaan menjadi aman dan tenteram. Raden Wijaya tidak a lupa atas jasa para pembantunya yang telah ikut mendirikan  Majapahit. Aria  Wiraraja diberi kedudukan sebagai penasihat. Ia berkedudukan di daerah Lumajang dan Blambangan. Nambi diangkat menjadi Rakyan Mapatih. Lembu Sora diangkat sebagai patih di Daha. Kebo Anabrang diangkat sebagai panglima perang Kerajaan Majapahit. Sementara Ranggalawe diangkat sebaga menteri perkembangan Majapahit.

              (Patung Adityawarman )




Pada masa Raden Wijaya sempat terjadi pemberontakan yangdipimpin oleh sahabat—sahabat dekat raja yang merasa tidak puas dengan jabatannya, di antaranya oleh Lembu Sora, Nambi, dan Ranggalawe. Namun pemberontakan_pemberontakan mi akhirnya dapat dipadamkan. Raden Wijaya wafat pada tahun 1309 dan dimakamkan di Candi Simping di Blitar sebagai Siwa dan Wisnu serta di Antapura sebagai Buddha. Sepeninggal Raden Wijaya pemerintahan di pegang
oleh puteranya yang bernama Kala Gemet yang bergelar Sri Jayanegara. Tidak seperti ayahnya, Jayanegara dikenal sebagai raja yang tidak bijaksana dan lebih suka bersenang-senang. Oleh karena itu, banyak pembantunya merasa tidak puas dan melakukan pemberontakan di antaranya pemberontakan yang dilakukan Juru Demung (1313), Wandana dan Wagal (1314), Nambi (1316), Semi (1318), dan Kuti(1319). Di antara pemberontakan tersebut, yang dianggap paling berbahaya adalah pemberontakan Kuti. Pada saat itu, pasukan Kuti berhasil menduduki ibu kota negara. Jayanegara terpaksa menyingkir ke Desa Badander di bawah perlindungan pasukan Bhayangkara pimpinan Gajah Mada. Gajah Math kemudian menyusun strategi dan berhasil menghancurkan pasukan Kuti. Atas jasa-jasanya, Gajah Math diangkat sebagai patih Kahuriapn (131 9—i 321) dan patih Kediri (1322—1330). Pada 1328, Jayanegara meninggal. Abu jenazahnya dimakamkan di Sela Petak dan di Bubat sebagai Wisnu serta diSukalila sebagai Buddha Amoghsidi. Jayanegara tidak memiliki anak. Oleh karena itu, kekuasaan Majapahit diberikan kepada Gayatri, putri Kertanegara dan janda Raden Wijaya yang masih hidup. Namun karena lebih memilih sebagai biksuni, tahta kemudian diserahkan kepada putri Gayatri, Tribhuwanat unggadewi.Tribhuwanatunggadewi memerintah Majapahit bersama suaminya yang bernama Kertawardhana. MenurutNegarakertaga disebutkan bahwa pada masa pemerintahan Tribhuwanatunggadewi inii sering terjadi pemberontakan. Di antaranya: pemberontakan Sadeng dan Kuti tahun 1331. Pemberontakan itu dapat dipadamkan oleh Gajah Mada. Berkat jasanya, Gajah Mada

          Kemudian diangkat menjadi mahapatih di Majapahit menggantikan Arya Tadah. Dalam upacara pelantikan sebagai mahapatih, Gajah Mada mengucapkan sumpahnya: tidak akan berhenti sebelum berhasil menyatukan Nusantara di bawah panji panji Majapahit. Sumpah mi dikenal dengan “Sumpah Amukti Palapa”. Untuk mewujudkan cita-citanya mi, Gajah Mada membangun armada laut yang kuat di bawah pimpinan Laksamana Nala: Pada 1343, dengan bantuan Adityawarman, Gajah Mada berhasil menakiukan Bali.

                     ( Candi Brahu )

              
Adityawarman kemudian diangkat sebagai penguasa Melayu. Selanjutnya, pasukan Gajah Mada menguasai Sriwijaya, Tumasik, dan semenanjung Melayu diwilayah barat. Seram, Guam, dan Dompu di wilayah timur juga berhasil dikuasainya.  Pada 1350, Tribhuwanatunggadewi turun tahta dan digantikan oleh putranya yang bernama Hayam Wuruk. Ketika itu, Hayam Wuruk berusia 16 tahun. Ia didampingi Gajah Mada sebagai Mahapatih. Hayam Wuruk bergelar Rajasa Negara. Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk inilah Majapahit mencapai masa kejayaannya. Dalam Negarakretagama dijelaskan bahwa pada masa Hayam Wuruk, wilayah Majapahit meliputi seluruh Nusantara bahkan sampai ke Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Malaya. Daerah yang belum dapat dikuasai Majapahit adalah Pajajaran.




 B. Awal mula Hancurnya Kerajaan Majapahit 

               Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Majapahit berangsur—angsur mengalami kemunduran. Hayam Wuruk tidak memiliki putra mahkota dan permaisuri. Oleh karena itu, putrinya yang bernama Kusumawardhani diangkat sebagai penguasa Majapahit bersama suaminya yang bernama Wikramawardhana. Sebenarnya Hayam Wuruk memiliki seorang putra yang bernama Bhre Wirabhumi dan selirnya. Untuk menghindani pertikaian, Bhre Wirabhumi diberi kekuasaan didaerah Blambangan, ujung timur di Pulau Jawa. Setelah Hayam Wuruk meninggal, terjadi perang saudar antara kedua anak Hayam Wuruk mi. Pengangkatat Kusumawardhani sebagai penguasa Majapahit tidak disenang Bhre Wirabhumi. Rasa tidak senang mi kemudian berkemban menjadi perang saudara yang dikenal dengan Perang Paregre


Pada 1364, Gajah Mada wafat setelah mengabdikan din lebih dan 30 tahun di Majapahit. Pada 1389, Hayam Wuruk juga wafat. Sepeninggal
(1401—1406). Dalam Perang Paregreg inii Bhre Wirabhum terbunuh. Perang berkepanjangan mi membuat Majapahi menjadi semakinlemah. Biaya perang serta jumlah korban yan demikian besar membuat Majapahit tidak bisa mempertahankai keutuhan wilayah. Akhirnya, setelah Wikramawardhana

        Meninggal, Kerajaan Majapahit pecah menjadi beberapa kerajaan kecil. Raja—rajanya antara lain: Suhita (1429—1447), Kertawijaya (1447—1451), Rajasawardhana (1451—1453), Purwa Wisesa (1451—1466), Sunghawikrama Wardhana (14.6—1447). Keruntuhan Majapahit diketahui dan Candrasengkala yang berbunyi Sirno IlangKertaningBumi yang berarti tahun 1400 Saka atau 1478 M.
Di samping perang saudara yang berkepanjangan, penyebab lain keruntuhan Majapahit adalah semakin berkembangnya pengaruh Islam di Nusantara, terutama di daerah—daerah pantai Jawa, seperti Gresik, Gin, dan Demak. Daerah—daerah ini kemudian melepaskan din dan Majapahit. Keadaan ekonomi
Majapahit yang buru pun turut menyebabkan keruntuhan Majapahit. Pemerintah pusat mengalami kesulitan untuk mengurus wilayah kekuasaannya yang demikian luas. Oleh karena itu, banyak daerah yang kemudian tidak terurus dan menyatakan melepaskan diri dan Majapahit. Akan tetapi, adapula pendapat bahwa Majapahit (yang kekuasaannya tinggal seluas ibukotanya sendiri) benar-benar runtuh setelah ibukota kerajaan tersebut diserang oleh sejumlah santri-santri muslim dan Kudus yang dibantu oleh Raden Patah dan Demak. Mereka ingin menghancurkan kerajaan non-Islam pada 1527 M. Ibukota Majapahit tersebut oleh Tome Pires ditulis Dayo. Patah merupakan anak Raja Majapahit terakhir Brawijaya V dan selir yang berasal dan Campa, Cina bagian selatan (Vietnam). Pada masa Majapahit, sistem ketatanegaraan telah terstruktur dengan baik. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia dan ia memegang kekuasaan tertinggi. Dalam melaksanakan pemerintahan raja dibantu oleh Dewa Sapta Prabu yang bertugas memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada raja. Anggota dewa sapta prabu adalah para sanak saudara raja. Urusan keagamaan diurus oleh dharma dyaksa, yaitu dharmadyaksa ring kasiwan untuk urusan agama Hindu dan dharmadhyaksa ring kasogatan untuk urusan agama Buddha.



C. Kehidupan Sosial-Ekonomi Kerajaan Majapahit. 

           Masyarakat Majapahit Dan peninggalan sejarah diketahui bahwa masyarakat Majapahit relatif hidup rukun, aman, dan tenteram.

   a. Majapahit menjalin hubungan baik dan bersahabat dengan negara tetangga, di antaranya

  1. Syangka (Muangthai), 
  2. Dharma Negara, 
  3. Kalingga (Raja Putera),
  4.  Singhanagari (Singapura)
  5. Campa 
  6. Annam (Vietnam), 
  7. serta Kamboja. 
Negara—negara sahabat ini disebut deñgan Mitreka Satata.

                  Disebutkan bahwa pada masa Hayam Wuruk, penganut agama Hindu Siwa dan Buddha dapat bekerjasama. Hal mi diungkapkan oieh Mpu Tantular dalam Sutasoma atau Purusadashanta yang berbunyi “bhinneka tunggal ikatan hana dharma mangrawa” yang artinya: “di antara pusparagam agama adalah kesatuan pada agama yang mendua.”
        b. Mata Pencaharian Masyarakat Kerajaan Majapahit.
 Rakyat Majapahit terbagi dalam kelompok masyarakat berdasarkan pekerjaan. Pada umumnya,

  1. Rakyat Majapahit adalah petani, 
  2. Pedagang 
  3. Pengrajin. , 
  4. perdagangan 
  5. Pelayaran.



      c. Barang utama yang diperdagangkan Masyarakat Kerajaan Majapahit   
  Majapahit yang meliputi Nusantara bahkan Asia Tenggara. Barang utama yang diperdagangkan antara lain :
  1. Rempah— rempah, 
  2. Beras, gading, 
  3. Timah, 
  4. Besi, 
  5. Intan, 
  6. kayu cendana.

     

         d. Pelabuhan- pelabuhan Kerajaan Majapahit
 Sejumlah pelabuhan terpenting pada masa itu  Kerajaan Majapahit  antara lain :
  1. Galuh, 
  2. Tuban, 
  3. dan Gresik. 


       e. Pera Kerajaan Majapahit  
 Majapahit memegang dua peranan penting dalam dunia perdagangan. antara lain :

  1. Pertama, Majapahit adalah sebagai kerajaan
    produsen yang menghasjlkan barang-barang yang laku di
    pasaran. hal mi bisa dilihat dan wiiayah Majapahit yang
    demikian luas dan meliputi daerah-daerah yang subur
  2. Kedua, peranan Majapahit adalah sebagai perantara dalam membawa
    hash bumi dan daerah satu ke daerah yang lain.
    Perkembangan perdagangan Majapahit didukung pula
    oleh hubungan balk yang dibangun penguasa Majapahit
    dengan kerajaan—kerajaan tetangga. Barang—barang dan luar
    negeri dapat dipasarkan di pelabuhan—pelabuhan Majapahit. 
  3. Dan sebaliknya, barang—barang Majapahit dapat
    diperdagangkan di negara—negara tetangga. Hubungan
    sedemikian tentu sangat menguntungkan perekonomian
    Majapahit.
  4. Dalam hal kepemilikan tanah, di Majapahit sama saja dengan yang berlaku di kerajaan-kerajaan sebeiumnya. Begitupula mengenai perpajakan dan tenaga kerja. Para petani selalu bergotong royong dalam hal bercocok tanam dan mengairi sawah.




















 

No comments:

Post a Comment

Labels