Daftar isi

Sunday, 3 August 2014

LATAR BELAKANG KEKALAHAN JEPANG DAN PROSES PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA




biologidansejarah.blogspot.com/2014/08/latar-belakang-kekalahan-jepang-dan.htmlKemerdekäan merupakan hal yang sangat diharapkan oleh rakyat Indonesia. Pada awalnya kedatangan Jepang ke Indonesia membuat rakyat merasa senang karena terbebas dan penjajahan Belanda. Rakyat Indonesia berharap Jepang sebagai negara yang menolong bangsa Indonesia untuk menjadikan merdeka. Akan tetapi pendudukan Jepang di Indonesia membawa penderitaan yang sama bagi rakyat Indonesia, banyak pejuang dan tokoh masyanakát yang kecewa terhadap kedatangan Jepang sehingga melakukan penlawanan. Tahun 1944-1945 kekuasaan Jepang mulai goyah. Situasi luar negeni dan dalam negeri yang tidak menguntungkan tersebut menyebabkan pemerintah Perdana Menteri Tojo di Tokyo jatuh. Sebagal penggantinya pemerintahan Jepang dipimpin oleh Jenderal Kunlaki Koiso. Salah satu kebijakan politik pemerintahan Jenderal Koiso terhadap wilayah jajahannya adalah memberi janji kernerdekaan. Rakyat Indonesia termasuk yang diberi janji kemerdekaan di kemudian han oleh Jepang. Tujuan yang ingin dicapai dengan janji pembenian kernerdekaan aclalah agar rakyat Indonesia menganggap pasukan Sekutu yang datang sebagai penjajah yang akan merebut kemerdekaan mereka; Dengan demikian, akan terjadi perlawanan dan rakyat Indonesia yang kemungkinan dapat membantu Jepang  memenangkan perang dalam persiapan kemerdekaan indonesia

Jenderal Koiso sebagai Perdana Menteri pada 9 September1944 memberikan janji kemerdekaan
kelak di kemudian hari kepada Indonesia. Sebagai tindak lanjutnya, Jepang melakukan beberapa tindakan seperti sebagai berikut,

1. Pemberian janji kemerdekaan.
2. Diperbolehkannya mengibarkan bendera Merah Putih.
3. DiPerdengarkannya Iagu Indonesia

Latar belakang kekalahan jepang dimulai pada akhir Perang Dunia II teijadi penyerangan besar-besaran terhadap kekuasaan Jepang diAsia. Peristiwa-penistiwa yang terjadi pada masa tersebut yaitu tentara sekutu mënjatuhkan bom atom yang pertama pada tanggal 6 Agustus 1945 di Hiroshima, Jepang, yang menewaskan sedikitnya 78.000 orang. Pada masa kekuasaan Jepang di Asia mulai mnngalami kegoncangan dan juga akan mengalami kejatuhan. Sehari kemudian keanggotaan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang telah dibentuk pada tanggal 7Agustus 1945 menggantikan BPUPKI diumumkan di Jakarta yang kemudan disiarkan ke seluruh Indonesia Lembaga ini adalah Iembaga yang nantinya menjadi perumus kemendekaan bangsa Indonesia. Keanggotaannya terdiri dan wakil-wakil dan Jawa maupun dan luar Jawa, yang didominasi oleh genenasi tua. Rencana untuk melakukan pertemuan dijadwalkan pada tanggal 19 Agustus 1945.

Proses persiapan kemerdekaan indonesia yaitu pada tanggal 9 Agustus 1945 tentara sekutu rnenjatuhkan bom atom kedua di Nagasaki, Jepang. Sebelurnnya negara Uni Soviet rnengumumkan berpenang terhadap Jepang tepatnya pada tanggal 8 Agustus 1945 dan melakukan penyerbuan ke Manchuria. Serangan yang dilancankan terus-menerus oleh tentara Sekutu mengakibatkan Jepang terdesak dan mengalami kekalahan. Momen mi dimanfaatkan oleh Soekarno, Hatta, dan Radjiman untuk benangkat ke Saigon menemui Panglima Wilayah Selatan yaitu Panglirna Terauchi Hisaichi. Pertemuan dilaksanakan di Dalat pada,tanggal l7Agustus 1945. 
Hasil pertemuan antara ketiga tokoh dan Panglima Wilayah Selatan adalah Jepang
menjanjikan kemerdekaan bagi selunuh bekas wilayah Hindia Timur Belanda, akan tetapi melakukari
veto terhadap penggabungan Malaya dan wilayah-wilayah lnggris di Kalimantan. Pada pentemuan
itu juga ditunjuk Soekarno rnenjadi Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan Mohammad
Hatta sebagal wakil ketuanya. Setelah melakukan pertemuan pada tanggal l4Agustus 1945 mereka
kembali ke Jakarta untuk menindak lanjuti hasil pertemuan tensebut.

KekalahanJepang dalarn Perang Dunia II melawan sekutu begitu cepat. Setelah peristiwa
dijatuhkannya dua bom atom di daerah sentral pemerintahan Jepang, posisi daerah kekuasaan
Jepang semakin melemah. Lambat laun daerah-daenah tersebut mulai direbut oleh tentara sekutu.
Untuk mengatasi perebutan kembali kekuasaan sekutu yang diboncengi oleh Belanda maka golongan
tua berupaya untuk menjàlankan hasil dan pertemuan di Dalat yaitu merumuskan kemerdekaan.
Pada masa ini Mohammad Hatta mengungkapkan bahwa tidak menjadi soal kemerdekaan Indonesia
berasal dan Jepang atau dan bangsa Indonesia sendini, tetapi yang terpenting adalah bagaimana
menyiasati kembalinya Belanda untuk kernbali menjajah Indonesia. Sebagai respons, golongan tua
Iangsung mengambil sikap untuk mengagendakan permasalahan mi dalam siding PPKI.
Sikap golongan tua tensebut ditentang oleh golongan muda. Mereka tidak rnenyetujui bahwa
kemerdekaan Indonesia dilaksanakan sesual prosedur dari pemerintahan Jepang sesuai pertemuan di
Dalat.

Mereka juga menganggap bahwa BPUPKI adalah buatan pemerintahan Jepang dan tidak berhak
untuk melaksanakan kemerdekaan Indonesia. Sebaliknya mereka menghendaki terlaksananya
‘proklamasi kemerdekaan dengan kekuatan sendiri dan lepas sama sekali dan Jepang. Sutan Sjahrir
berupaya untuk mendesak diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan Moh.
Hatta tanpa menunggu janji Jepang yang menurutnya merupakan tipu muslihat belaka.

Proses persiapan kemerdekaan indonesia ini dengan demikian ada persamaan tujuan antara golongan tua dan golongan muda yaitu memerdekakan bangsa Indonesia. Tapi tentang cara pelaksanaannya, terjadi silang pendapat antara dua golongan tersebut. Golongan tua berpendapat bahwa Indonesia dapat merdeka tanpapertumpahan darah jika bekerja sama dengan Jepang. Pëndapat ini didasarkan pada perhitungan
secara politis dan golongan tua. Jadi golongan tua menghendaki prokiamasi kemerdekaan Indonesia
harus ditentukan melalul rapat PPKI (Dokuritsu Junbi inka,) terlebih dahulu. Kemudian golongan
pemuda, sesuai dengan jiwa kepemudaannya, menginginkan prokiamasi dilaksanakan atas jerih
payah dan perjuangan bangsa Indonesia sendiri. Cara yang dilakukan adalah revolusioner, sehingga
bangsa Indonesia dapat membuktikan kepada dunia bahwa mampu meraih kemerdekaan tanpa çampur
tangan dan bangsa lain.
Latar belakang Kekalahan jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Pernyataan mi membuat Jepang menyerahkan daerah kekuasannya kepada Sekutu. Masa penyerahan kekuasaan mi menjadi babak baru bagi pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Mendengar berita kekalahan Jepang atas Sekutu, para pejuang kemerdekaan Indonesia, terutama kaum muda melancarkan gerakan bawah tanah. Mereka berupaya untuk mempercepat proklamasi kemerdekaan Indonesia. Untuk melaksanakan usahanya, para pemuda mendesak para tokoh senior untuk segera memerdekakan negara Indonesia. Seorang tokoh yang pertama kali mendengar berita melalui radio mengenai kekalahan Jepang dan sekutu yaitu Sutan Syahir, segera menemul Moh. Hatta di kediamannya. Baru kemudian Syahrir bertemu dengan In. Soekarno dan Moh. Hatta untuk segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ajakan ini ditolak oleh Mohammad Hatta dan Ir. Soekarno. Hal ini dikarenakan belum jelasnya kebenaran berita tentang kekalahan tentara Jepang dan akan melakukan pengecekan kepada Admiral Mayeda. Tetapi semangat para pemuda untuk memerdekakan Indonesia di masa itu sangat menggebu sehingga pada masa itu pula terjadi peristiwa- peristiwa penting sebelum pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan.

No comments:

Post a Comment

Labels