Kemerdekäan
merupakan hal yang sangat diharapkan oleh rakyat Indonesia. Pada awalnya kedatangan
Jepang ke Indonesia membuat rakyat merasa senang karena terbebas dan penjajahan
Belanda. Rakyat Indonesia berharap Jepang sebagai negara yang menolong bangsa
Indonesia untuk menjadikan merdeka. Akan tetapi pendudukan Jepang di Indonesia
membawa penderitaan yang sama bagi rakyat Indonesia, banyak pejuang dan tokoh
masyanakát yang kecewa terhadap kedatangan Jepang sehingga melakukan
penlawanan. Tahun 1944-1945 kekuasaan Jepang mulai goyah. Situasi luar negeni
dan dalam negeri yang tidak menguntungkan tersebut menyebabkan pemerintah
Perdana Menteri Tojo di Tokyo jatuh. Sebagal penggantinya pemerintahan Jepang dipimpin
oleh Jenderal Kunlaki Koiso. Salah satu kebijakan politik pemerintahan Jenderal
Koiso terhadap wilayah jajahannya adalah memberi janji kernerdekaan. Rakyat
Indonesia termasuk yang diberi janji kemerdekaan di kemudian han oleh Jepang.
Tujuan yang ingin dicapai dengan janji pembenian kernerdekaan aclalah agar
rakyat Indonesia menganggap pasukan Sekutu yang datang sebagai penjajah yang
akan merebut kemerdekaan mereka; Dengan demikian, akan terjadi perlawanan dan
rakyat Indonesia yang kemungkinan dapat membantu Jepang memenangkan perang dalam persiapan kemerdekaan indonesia
Jenderal
Koiso sebagai Perdana Menteri pada 9 September1944 memberikan janji kemerdekaan
kelak
di kemudian hari kepada Indonesia. Sebagai tindak lanjutnya, Jepang melakukan
beberapa tindakan seperti sebagai berikut,
1.
Pemberian janji kemerdekaan.
2.
Diperbolehkannya mengibarkan bendera Merah Putih.
3.
DiPerdengarkannya Iagu Indonesia
Latar belakang kekalahan jepang dimulai pada
akhir Perang Dunia II teijadi penyerangan besar-besaran terhadap kekuasaan
Jepang diAsia.
Peristiwa-penistiwa yang terjadi pada masa tersebut yaitu tentara sekutu
mënjatuhkan bom atom
yang pertama pada tanggal 6 Agustus 1945 di Hiroshima, Jepang, yang menewaskan
sedikitnya 78.000
orang. Pada masa kekuasaan Jepang di Asia mulai mnngalami kegoncangan dan juga akan
mengalami kejatuhan. Sehari kemudian keanggotaan PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia)
yang telah dibentuk pada tanggal 7Agustus 1945 menggantikan BPUPKI diumumkan di Jakarta
yang kemudan disiarkan ke seluruh Indonesia Lembaga ini adalah Iembaga yang
nantinya menjadi
perumus kemendekaan bangsa Indonesia. Keanggotaannya terdiri dan wakil-wakil
dan Jawa maupun
dan luar Jawa, yang didominasi oleh genenasi tua. Rencana untuk melakukan
pertemuan dijadwalkan
pada tanggal 19 Agustus 1945.
Proses persiapan kemerdekaan indonesia yaitu pada
tanggal 9 Agustus 1945 tentara sekutu rnenjatuhkan bom atom kedua di Nagasaki,
Jepang. Sebelurnnya
negara Uni Soviet rnengumumkan berpenang terhadap Jepang tepatnya pada tanggal 8 Agustus
1945 dan melakukan penyerbuan ke Manchuria. Serangan yang dilancankan
terus-menerus oleh
tentara Sekutu mengakibatkan Jepang terdesak dan mengalami kekalahan. Momen mi dimanfaatkan
oleh Soekarno, Hatta, dan Radjiman untuk benangkat ke Saigon menemui Panglima Wilayah
Selatan yaitu Panglirna Terauchi Hisaichi. Pertemuan dilaksanakan di Dalat
pada,tanggal l7Agustus
1945.
Hasil pertemuan antara ketiga tokoh dan Panglima Wilayah Selatan adalah Jepang
Hasil pertemuan antara ketiga tokoh dan Panglima Wilayah Selatan adalah Jepang
menjanjikan
kemerdekaan bagi selunuh bekas wilayah Hindia Timur Belanda, akan tetapi
melakukari
veto
terhadap penggabungan Malaya dan wilayah-wilayah lnggris di Kalimantan. Pada
pentemuan
itu
juga ditunjuk Soekarno rnenjadi Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
dan Mohammad
Hatta
sebagal wakil ketuanya. Setelah melakukan pertemuan pada tanggal l4Agustus 1945
mereka
kembali
ke Jakarta untuk menindak lanjuti hasil pertemuan tensebut.
KekalahanJepang dalarn Perang Dunia II melawan sekutu begitu cepat. Setelah peristiwa
dijatuhkannya
dua bom atom di daerah sentral pemerintahan Jepang, posisi daerah kekuasaan
Jepang
semakin melemah. Lambat laun daerah-daenah tersebut mulai direbut oleh tentara
sekutu.
Untuk
mengatasi perebutan kembali kekuasaan sekutu yang diboncengi oleh Belanda maka
golongan
tua
berupaya untuk menjàlankan hasil dan pertemuan di Dalat yaitu merumuskan
kemerdekaan.
Pada
masa ini Mohammad Hatta mengungkapkan bahwa tidak menjadi soal kemerdekaan
Indonesia
berasal
dan Jepang atau dan bangsa Indonesia sendini, tetapi yang terpenting adalah
bagaimana
menyiasati
kembalinya Belanda untuk kernbali menjajah Indonesia. Sebagai respons, golongan
tua
Iangsung
mengambil sikap untuk mengagendakan permasalahan mi dalam siding PPKI.
Sikap
golongan tua tensebut ditentang oleh golongan muda. Mereka tidak rnenyetujui
bahwa
kemerdekaan
Indonesia dilaksanakan sesual prosedur dari pemerintahan Jepang sesuai pertemuan
di
Dalat.
Mereka
juga menganggap bahwa BPUPKI adalah buatan pemerintahan Jepang dan tidak berhak
untuk
melaksanakan kemerdekaan Indonesia. Sebaliknya mereka menghendaki terlaksananya
‘proklamasi
kemerdekaan dengan kekuatan sendiri dan lepas sama sekali dan Jepang. Sutan
Sjahrir
berupaya
untuk mendesak diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan Moh.
Hatta
tanpa menunggu janji Jepang yang menurutnya merupakan tipu muslihat belaka.
Proses persiapan kemerdekaan indonesia ini dengan
demikian ada persamaan tujuan antara golongan tua dan golongan muda yaitu memerdekakan
bangsa Indonesia. Tapi tentang cara pelaksanaannya, terjadi silang pendapat
antara dua
golongan tersebut. Golongan tua berpendapat bahwa Indonesia dapat merdeka tanpapertumpahan
darah jika bekerja sama dengan Jepang. Pëndapat ini didasarkan pada perhitungan
secara
politis dan golongan tua. Jadi golongan tua menghendaki prokiamasi kemerdekaan
Indonesia
harus
ditentukan melalul rapat PPKI (Dokuritsu Junbi inka,) terlebih dahulu. Kemudian
golongan
pemuda,
sesuai dengan jiwa kepemudaannya, menginginkan prokiamasi dilaksanakan atas
jerih
payah
dan perjuangan bangsa Indonesia sendiri. Cara yang dilakukan adalah
revolusioner, sehingga
bangsa
Indonesia dapat membuktikan kepada dunia bahwa mampu meraih kemerdekaan tanpa
çampur
tangan
dan bangsa lain.
Latar belakang Kekalahan jepang menyatakan
menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Pernyataan mi
membuat Jepang menyerahkan daerah kekuasannya kepada Sekutu. Masa penyerahan
kekuasaan mi menjadi babak baru bagi pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Mendengar
berita kekalahan Jepang atas Sekutu, para pejuang kemerdekaan Indonesia,
terutama kaum muda melancarkan gerakan bawah tanah. Mereka berupaya untuk
mempercepat proklamasi kemerdekaan Indonesia. Untuk melaksanakan usahanya, para
pemuda mendesak para tokoh senior untuk segera memerdekakan negara Indonesia.
Seorang tokoh yang pertama kali mendengar berita melalui radio mengenai
kekalahan Jepang dan sekutu yaitu Sutan Syahir, segera menemul Moh. Hatta di
kediamannya. Baru kemudian Syahrir bertemu dengan In. Soekarno dan Moh. Hatta
untuk segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ajakan ini ditolak
oleh Mohammad Hatta dan Ir. Soekarno. Hal ini dikarenakan belum jelasnya
kebenaran berita tentang kekalahan tentara Jepang dan akan melakukan pengecekan
kepada Admiral Mayeda. Tetapi semangat para pemuda untuk memerdekakan Indonesia
di masa itu sangat menggebu sehingga pada masa itu pula terjadi peristiwa- peristiwa
penting sebelum pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan.
No comments:
Post a Comment