Daftar isi

Saturday, 9 March 2013

MAKALAH PENGARUH PUPUK ZA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG



PENGARUH PUPUK ZA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
LAPORAN BIOLOGI


OLEH:
NURSYIDAH (4687)
LILIS SULIANI (4742)
EKAWATI ZAINUDDIN (4705)
LILIS SURYANINGTYAS (4733)
IRMAYANTI IBRAHIM (4816)

KELOMPOK II
KELAS XII ILMU ALAM-1
SMA NEGERI 2 BANTAENG




DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN BANTAENG
2012
KATA PENGANTAR


            Puji syukur kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Mahaesa, karena atas limpahan dan rahmatNya-Lah penulis dapat menyelesaikan makalah penelitian ini dengan sebaik-baiknya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah diajukan sebagai tugas Biologi yang diberikan oleh guru bidang studi kepada penulis.
            Penelitian ini berisi teori tentang pengaruh pupuk Za terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan bagaimana dampak adanya pemupukan secara berlebihan.
            Penulis sangat berterima kasih kepada guru pembimbing kami selaku guru Biologi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis serta kepada teman-teman yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
            Penulis menyadari bahwa makalah  penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran kepada setiap pembaca demi penyempurnaan penelitian selanjutnya.
                                                                                               
Bantaeng,  Februari 2012


                                                                                                           
                                                                                                                                    Penulis







DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL DEPAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB. I PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penelitian
D.     Manfaat Penelitian
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA
A.     Pupuk Za
B.     Tanaman Jagung
C.     Pengaruh Pupuk Za terhadap Tanaman Jagung
BAB. III HIPOTESIS
BAB. IV METODOLOGI PENELITIAN
A.     Waktu dan Tempat Penelitian
B.     Alat dan Bahan
C.     Metode Kerja
BAB. V HASIL DAN PEMBAHASAN
A.     Hasil Penelitian
B.     Pembahasan
BAB. VI KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA



BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Tanaman jagung merupakan bahan baku industri pakan dan pangan serta sebagai makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia. Dalam bentuk biji utuh, jagung dapat diolah misalnya menjadi tepung jagung, beras jagung, dan makanan ringan (pop corn dan jagung marning). Jagung dapat pula diproses menjadi minyak goreng, margarin, dan formula makanan. Pati jagung dapat digunakan sebagai bahan baku industri farmasi dan makanan seperti es krim, kue, dan minuman. Karena cukup beragamnya kegunaan dan hasil olahan produksi tanaman jagung tersebut diatas, dan termasuk sebagai komoditi tanaman pangan yang penting, maka perlu ditingkatkan produksinya secara kuantitas, kualitas dan ramah lingkungan /berkelanjutan.
Pupuk Za adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda, zwavelzure ammoniak, yang berarti amonium sulfat (NH4SO4).
Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat larut secara kuat, sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya. Sifat ini perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan pemberiannya.
Pupuk ZA mengandung belerang 24 % dan nitrogen 21 %. Kandungan nitrogennya hanya separuh dari urea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini. Namun demikian, pupuk ini menjadi pengganti wajib urea sebagai pemasok nitrogen bagi pertanaman tebu karena tebu akan mengalami keracunan bila diberi pupuk urea.
Oleh karena itu, hal ini menjadi titik utama kami didalam mengamati pengaruh pupuk Za bagi pertumbuhan tanaman jagung.
B.     Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengaruh pupuk Za terhadap pertumbuhan tanaman jagung?
2. Apa manfaat dari pupuk Za?

C.    Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh pupuk Za terhadap pertumbuhan tanaman jagung
2.  Untuk mengetahui manfaat dari pupuk Za

D.    Manfaat Penelitian
        1. Sebagai sumber informasi dalam mengetahui pengaruh pupuk Za terhadap    pertumbuhan tanaman jagung
       2. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pupuk Za terhadap pertumbuhan tanaman jagung
       3. Sebagai bahan referensi dalam penulisan makalah selanjutnya







BAB II

KAJIAN TEORI


A.    Pupuk Za
Pupuk Za atau dalam istilah bahasa belanda yaitu Zwalvezur Ammonia (Ammonium Sulfat) adalah jenis pupuk nitrogen yang dapat membantu tanaman dalam memenuhi kebutuhan nitrogen. Pupuk ini dapat menghasilkan ion NH4+ yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk ini terdiri dari senyawa Sulfur dalam bentuk Sulfat yang mudah diserap dan nitrogen dalam bentuk amonium yang mudah larut dan diserap tanaman.
Pupuk Za mengandung belerang dan nitrogen dengan kadar tinggi yaitu belerang 24% dan nitrogen 21%. Pupuk Za ini memiliki banyak manfaat bagi tanaman, karena memiliki kandungan belerang yang tinggi yaitu 24%. Belerang memiliki manfaat bagi tanaman yaitu membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daun menjadi lebih hijau, menambah kandungan protein dan vitamin hasil panen dan berperan penting pada proses pembulatan zat gula.
Pupuk Za dapat memperbaiki kualitas dan meningkatkan produksi serta nilai gizi hasil panen dan pakan ternak karena peningkatan kadar protein pati, gula, lemak, vitamin, dan lain-lain. Pupuk Za memiliki sifat yaitu mudah larut dalam air, tidak higroskopis, senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama dan digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan serta aman digunakan untuk semua jenis tanaman.




B.     Tanaman Jagung

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.
Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik. Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
ciri-ciri:
              1.      panjang
2.      berisi
3.      ada buahnya
Klasifikasi ilmiah
·         Kerajaan: Plantae
     o    (tidak termasuk) Monocots
o    (tidak termasuk) Commelinids
·         Ordo: Poales
·         Famili: Poaceae
·         Genus: Zea
·         Spesies: Z. mays
·         Nama: binomial
Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung budidaya (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis).
Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman.
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.[2].
Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:[3]
                  1.      Kalori : 355 Kalori
                  2.      Protein : 9,2 gr
                  3.      Lemak : 3,9 gr
                  4.      Karbohidrat : 73,7 gr
                  5.      Kalsium : 10 mg
                  6.      Fosfor : 256 mg
                  7.      Ferrum : 2,4 mg
                  8.      Vitamin A : 510 SI
                  9.      Vitamin B1 : 0,38 mg
                  10.     Air : 12 gr
Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.
Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai sumber energi alternatif.[4] Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang siap dipasarkan. [5] [sunting] Produksi jagung dan perdagangan dunia
Provinsi penghasil jagung di Indonesia : Jawa Timur : 5 jt ton; Jawa Tengah : 3,3 jt ton; Lampung : 2 jt ton; Sulawesi Selatan: 1,3 jt ton; Sumatera Utara : 1,2 jt ton; Jawa Barat : 700 – 800 rb ton, sisa lainnya (NTT, NTB, Jambi dan Gorontalo) dengan rata-rata produksi jagung nasional 16 jt ton per tahun [6]
Produsen jagung terbesar saat ini adalah Amerika Serikat (38,85% dari total produksi dunia), diikuti China 20,97%; Brazil 6,45%; Mexico 3,16%; India 2,34%; Afrika Selatan 1,61%; Ukraina 1,44% dan Canada 1,34%. Sedangkan untuk negara-negara Uni Eropa sebanyak 7,92% dan negara-negara lainnya 14,34%. Total produksi jagung pada tahun 2008/2009 adalah sebesar 791,3 juta MT [7].
C.    Pengaruh Pupuk Za terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung
Pupuk Za Merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Belerang. Pupuk Za sangat berguna bagi tanaman diantaranya tanaman jagung. Karena Pupuk ini dapat mempercepat pertumbuhan pada tanaman jagung, berperan dalam membentuk bintil-bintil akar dan pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman yaitu pada akar, batang dan daun serta membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik.
Pupuk Za dapat mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman jagung. Karena didalam pupuk Za mengandung belerang dan nitrogen yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan pada tanaman jagung. Jadi, pupuk Za dapat dikategorikan sebagai pupuk yang cocok bagi tanaman.















BAB III

HIPOTESIS


Hipotesis Alternatif (H1)
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian pupuk Za terhadap tingkat pertumbuhan tanaman jagung dibanding dengan tanaman jagung yang tidak diberi pupuk Za.


















BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A.    Tempat dan Waktu
Pada penelitian ini, lokasi yang menjadi tempat penelitian kami yaitu di sawah dan waktu penelitian yaitu pukul 09.00 serta unit percobaan kami yaitu di polibag sekitar 40 lembar.

B.     Alat dan Bahan
Alat
·         Baskom
·      Sekop
·         Pulpen
·         Kertas
·         Mistar
·         Sendok
·         Kamera
Bahan
·         Biji jagung
·         Air
·         Tanah
·         Polibag
·         Pupuk Za


C.     Metode  Kerja
Metode kerja pada penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1.  Pilihlah biji jagung yang bagus dan tidak berlubang
2.  Ambillah 40 polibag yang telah diberi tanah didalamnya.
3.  Lalu masukkan biji jagung pada tiap-tiap polibag.
4.  Setelah biji jagung ditanam, lalu siramlah tanaman itu dengan air bersih.
5.  Beri nutrisi (pupuk) pada 10 polibag dengan takaran gram/pohonnya.
6.  Dan beri lagi nutrisi (pupuk) pada 10 polibag yang lain dengan takaran gram/pohonnya.
7.  Beri nutrisi (pupuk) pada 10 polibag lagi dengan takaran gram/pohonnya.
8.  Dan sisa 10 polibag tidak diberi perlakuan atau tidak diberi pupuk.
9.  Jadi ada 30 polibag yang diberi takaran pupuk yang berbeda untuk tiap 10 polibagnya.
10. Ukurlah tanaman jagung tiap 10 hari setelah pemberian pupuk.












BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Penelitian
        a. Tabel Pengamatan Yang Menunjukkan Pertumbuhan Tanaman Jagung.
Pengukuran
Ke-
Perlakuan
Tinggi Batang Jagung
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
I
Po (Tidak diberi pupuk)
7
8
8
7
5
6
6
7
5
6

P1 (gram/pohon)
8
8
5
6
5
5
7
8



P2 (gram/pohon)











P3 (gram/pohon)











II
Po (Tidak diberi pupuk)











P1 (gram/pohon)











P2 (gram/pohon)











P3 (gram/pohon)











III
Po (Tidak diberi pupuk)











P1 (gram/pohon)











P2 (gram/pohon)











P3 (gram/pohon)











IV
Po (Tidak diberi pupuk)











P1 (gram/pohon)











P2 (gram/pohon)











P3 (gram/pohon)











V
Po (Tidak diberi pupuk)











P1 (gram/pohon)











P2 (gram/pohon)











P3 (gram/pohon)












        b. Berat Akhir Tanaman Jagung
Perlakuan
Berat
Rata-Rata Berat
Po (Tidak diberi pupuk)


P1 (50 gram/pohon)


P2 (100 gram/pohon)


P3 (150 gram/pohon)



        c. Grafik Pertumbuhan Tanaman Jagung


















B.     Pembahasan
Jagung merupakan tanaman yang banyak tersebar di seluruh Indonesia.




















BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN


A.    Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan, maka dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut.
1.      Pupuk Za dapat mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman jagung, karena pupuk Za mengandung belerang 24% dan nitrogen 21%. Sehingga dapat mempercepat pertumbuhan pada tanaman jagung,
2.      Pupuk Za sangat bermanfaat bagi tanaman yaitu dapat mempercepat pertumbuhan pada tanaman jagung, berperan dalam membentuk bintil-bintil akar dan pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman yaitu pada akar, batang dan daun serta membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik. 

B.     Saran
Penulis menyarankan bahwa dalam melakukan penelitian ini, pengerjaannya harus lebih teliti dan cermat dalam menanam dan memberi pupuk pada tanaman diantaranya tanaman jagung serta kita harus jeli dalam melakukan pengukuran pada tanaman.




 











LAMPIRAN




PENGUKURAN 2
PENANAMAN
PENGUKURAN 1
PENGUKURAN 1
2QQQ
4
3QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ
1
PENGUKURAN 2
 


No comments:

Post a Comment

Labels