Angka
penting disebut juga angka berarti atau angka signifikan. Angka penting
menunjukkan ketelitian atau ketidakpastian alat ukur yang digunakan. Angka
penting diperoleh dari hasil pengukuran. Angka yang bukan berasal dari angka
pengukuran disebut angka eksak. Misalnya angka 30 pada pernyataan “jumlah siswa
dalam satu kelas 30 orang”. Semakin banyak angka penting dalam suatu
pengukuran, semakin teliti alat ukur atau hasil pengukurannya.
Aturan angka penting:
1. Semua
angka bukan nol adalah angka penting
Contoh:
13,4 = 3 angka penting
2. Angka
nol dibelakang angka bukan nol adalah angka penting
Contoh:
2,50 = 3 angka penting
2050 = 4 angka penting
20050 = 5 angka penting
3. Angka
nol yang terletak didepan angka bukan nol adalah bukan angka penting
Contoh:
0,25 = 2 angka penting
0,0045 = 2 angka penting
0,02050 = 4 angka penting
Pembulatan
angka penting
1.
Jika angka dibelakang angka taksiran
lebih kecil dari 5, maka angka taksiran dibulatkan kebawah
Contoh:
2,724 dibulatkan
menjadi 2,72
2.
Jika angka dibelakang angka taksiran
lebih besar dari 5, maka angka taksiran dibulatkan ke atas
Contoh:
2,727 dibulatkan
menjadi 2,723
3.
Angka dibelakang angka taksiran sama
dengan 5. bilangan tersebut dibulatkan keatas jika angka di depan angka 5
adalah angka ganjil dan dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap.
Contoh:
93,245 =
dibulatkan menjadi 93,24
93,275 =
dibulatkan menjadi 93,28
Aturan
Pembulatan Hasil perhitungan dengan angka penting
1.
Penjumlahan dan pengurangan
Hasil
penjumlahan dan pengurangan angka penting hanya boleh mengandung satu angka
perkiraan
Contoh:
62,4 cm (angka 4
diragukan) + 52,32 cm (angka 2 diragukan)
2.
Perkalian dan pembagian angka penting dengan angka penting
Hasil operasi dinyatakan dalam jumlah angka penting yang
paling sedikit sebagaimana banyaknya angka penting dari bilangan-bilangan yang
dioperasikan.
Contoh :
2,32 (3 angka penting) x 2,8 (2
angka penting) = 6,496 = 6,4.
Jika terjadi perkalian beruturut-turut, maka dua bilangan
dan dikalikan terlebih dahulu kemudian dikalikan dengan bilangan ketiga.
3.
Perkalian
atau pembagian angka penting dengan angka eksak, memiliki angka penting
sebanyak yang dimiliki angka pentingnya. Misanya panjang sebatang kapur diukur
4,67 cm (3 angka penting).
Contoh:
jika 12 buah kapur (angka eksak), panjang keseluruhan dapat
dihitung dengan:
12 x 4,67 cm = 56,04 cm = 56,0 cm
No comments:
Post a Comment