Daftar isi

Friday 8 March 2013

Angka Penting



Angka penting disebut juga angka berarti atau angka signifikan. Angka penting menunjukkan ketelitian atau ketidakpastian alat ukur yang digunakan. Angka penting diperoleh dari hasil pengukuran. Angka yang bukan berasal dari angka pengukuran disebut angka eksak. Misalnya angka 30 pada pernyataan “jumlah siswa dalam satu kelas 30 orang”. Semakin banyak angka penting dalam suatu pengukuran, semakin teliti alat ukur atau hasil pengukurannya.
Aturan angka penting:
1.      Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh:
13,4 = 3 angka penting
2.      Angka nol dibelakang angka bukan nol adalah angka penting
Contoh:
2,50 = 3 angka penting
2050 = 4 angka penting
20050 = 5 angka penting
3.      Angka nol yang terletak didepan angka bukan nol adalah bukan angka penting
Contoh:
0,25 = 2 angka penting
0,0045 = 2 angka penting
0,02050 = 4 angka penting

Pembulatan angka penting
1.      Jika angka dibelakang angka taksiran lebih kecil dari 5, maka angka taksiran dibulatkan kebawah
Contoh:
2,724 dibulatkan menjadi 2,72
2.      Jika angka dibelakang angka taksiran lebih besar dari 5, maka angka taksiran dibulatkan ke atas
Contoh:
2,727 dibulatkan menjadi 2,723
3.      Angka dibelakang angka taksiran sama dengan 5. bilangan tersebut dibulatkan keatas jika angka di depan angka 5 adalah angka ganjil dan dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap.
Contoh:
93,245 = dibulatkan menjadi 93,24
93,275 = dibulatkan menjadi 93,28



Aturan Pembulatan Hasil perhitungan dengan angka penting
1.      Penjumlahan dan pengurangan
Hasil penjumlahan dan pengurangan angka penting hanya boleh mengandung satu angka perkiraan
Contoh:
62,4 cm (angka 4 diragukan) + 52,32  cm (angka 2 diragukan)
2.      Perkalian dan pembagian angka penting dengan angka penting
Hasil operasi dinyatakan dalam jumlah angka penting yang paling sedikit sebagaimana banyaknya angka penting dari bilangan-bilangan yang dioperasikan.
Contoh :
2,32 (3 angka penting) x 2,8 (2 angka penting) = 6,496 = 6,4.
Jika terjadi perkalian beruturut-turut, maka dua bilangan dan dikalikan terlebih dahulu kemudian dikalikan dengan bilangan ketiga.
3.      Perkalian atau pembagian angka penting dengan angka eksak, memiliki angka penting sebanyak yang dimiliki angka pentingnya. Misanya panjang sebatang kapur diukur 4,67 cm (3 angka penting).
Contoh:
jika 12 buah kapur (angka eksak), panjang keseluruhan dapat dihitung dengan:
12 x 4,67 cm = 56,04 cm = 56,0 cm

No comments:

Post a Comment

Labels