Beberapa abad setelah
Nabi Idris a.s. wafat, penduduk Armenia mulai melupakan ajaran agama yang
dibawa Nabi Idris a.s. Mereka kembali menyembah berhala karena bujukan iblis.
Melihat kekufuran umat-Nya, Allah Swt. mengutus seorang nabi yang bernama Nuh
untuk mengajak mereka kembali ke jalan yang benar. Nuh masih keturunan Nabi
Adam a.s. dan Nabi Idris a.s. Ia menerima risalah kenabian pada usia 480 tahun
dan berdakwah selama 5 abad. Namun karena kaumnya sangat keras kepala, ia hanya
mendapat sedikit pengikut. Menyadari betapa keras kepala kaumnya, Nabi Nuh a.s.
meminta agar Allah Swt. menimpakan azab kepada mereka. Allah Swt. mengabulkan
permintaan Nabi Nuh a.s. dan memerintahkannya untuk membuat perahu bersama para
pengikutnya. Setelah perahu selesai, turunlah azab Allah Swt. berupa banjir
yang menenggelamkan seluruh kaum Nuh yang ingkar. Kisah Nabi Nuh a.s. ada di
Al-Qur'an, antara lain dalam surah Nuh yang menjelaskan dakwah dan doa Nabi Nuh
a.s.
★ PERAHU
Puluhan tahun Nabi
Nuh a.s. berdakwah, tetapi umatnya tidak mau mengikuti ajarannya dan tetap
menyembah berhala. Bahkan mereka sering kali menganiaya Nuh dan pengikutnya.
Untuk itu Nuh meminta Allah Swt. supaya menurunkan azab bagi mereka. Allah Swt.
mengabulkan permintaan Nuh. Agar umat Nuh yang beriman terhindar dari azab
tersebut, Allah Swt. memerintahkan Nuh untuk membuat perahu. Bersama para
pengikutnya, Nuh mengumpulkan paku dan menebang kayu besar dari pohon yang ia
tanam selama 40 tahun. Melalui wahyu-Nya, Allah Swt. membimbing Nuh membuat
perahu yang kuat untuk menghadapi serangan topan dan banjir. Perahu Nuh
merupakan alat angkutan laut pertama di dunia.
★ UMAT YANG KERAS KEPALA
Umat Nabi Nuh adalah
penyembah berhala pertama. Dalam Al-Qur'an surah Nuh ayat 23,
وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ
وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا
{٢٣}
Dan mereka berkata: "Jangan
sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula
sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa´,
yaghuts, ya´uq dan nasr".
disebutkan beberapa berhala yang mereka sembah, yaitu Wadd,
Suwa, Yaghut, Ya'uq, dan Nasr. Nuh mengingatkan perbuatan umatnya. Namun mereka
menutup telinga, bahkan menentang ajaran Nuh. Selama lima abad berdakwah, Nuh
hanya mendapat 70-80 pengikut, itu pun berasal dari kalangan lemah.
★ KELUARGA NUH A.S.
Nabi Nuh a.s.
merupakan keturunan kesembilan dari Nabi Adam a.s. dan ketiga dari Nabi Idris
a.s. Ayahnya bernama Lamik bin Metusyalih bin Idris. Nabi Nuh a.s. hidup selama
950 tahun. Ia mempunyai istri bernama Wafilah dan empat orang putra, yaitu
Syam, Khan, Yafits, dan Kan'an.
★ ULUL AZMI
Nabi Nuh a.s.
termasuk salah satu rasul dalam kelompok ulul azmi (orang yang mempunyai
kemauan yang kuat dan teguh), karena kesabarannya dalam menghadapi kaumnya. Ia
berdakwah selama 5 abad. Ia menghadapi kaumnya dengan sabar dan bijaksana.
Siang dan malam, ia terus berusaha mengajak mereka kembali beribadah kepada Allah
Swt.
★ KAN'AN
Dari keempat putra
Nabi Nuh a.s., hanya tiga orang yang selamat dari bencana banjir, karena taat
serta mengikuti ajaran yang dibawa ayahnya. Adapun seorang lagi, yaitu Kan'an,
tewas tenggelam karena azab Allah Swt. itu. Nabi Nuh merasa sedih karena
anaknya tidak mau mengikuti ajarannya. Namun ia sadar bahwa putranya itu
termasuk orang-orang kafir yang mendapat azab dari Allah Swt.
★ DOA NUH
Ketika air semakin
tinggi, kapal Nabi Nuh a.s. mulai bergerak dan seisi kapal berdoa:
"...Dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan
berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang" (Q.11:41).
★ AZAB BANJIR
Setelah perahu Nabi
Nuh sempurna dibuat, turunlah perintah Allah Swt. agar Nuh bersama para
pengikutnya segera naik ke perahu dengan membawa tiap pasang jenis hewan.
Dengan izin Allah Swt., air tercurah dari langit dan memancar dari bumi. Banjir
besar pun melanda kota, desa, daratan dan puncak bukit. Kaum Nabi Nuh yang
ingkar pun ditelan banjir. Setelah banjir besar, langit berangsur- angsur cerah
dan bumi mengisap air banjir. Perahu Nuh akhirnya berlabuh di Gunung Judie di
sekitar Sungai Mausul, Irak.
★ HIDUP BARU
Setelah banjir besar,
Nabi Nuh a.s. dan para pengikutnya keluar dari kapal. Mereka mengucapkan puji
syukur kepada Allah Swt. yang telah menyelamatkan mereka dari azab banjir. Tak
lama setelah itu, kaum Nuh membangun perkampungan di tempat yang baru. Mereka
lalu berkembang biak, sehingga pengikut Nuh semakin banyak. Keturunan mereka
kemudian ada yang merantau meninggalkan tempat itu dan mencari tempat baru.
Konon, mereka pindah ke tempat yang kini menjadi daratan Eropa dan Afrika.
No comments:
Post a Comment