PENGARUH PUPUK ZA TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
LAPORAN BIOLOGI
OLEH:
NURSYIDAH (4687)
LILIS SULIANI (4742)
EKAWATI ZAINUDDIN (4705)
LILIS SURYANINGTYAS (4733)
IRMAYANTI IBRAHIM (4816)
KELOMPOK II
KELAS XII ILMU ALAM-1
SMA NEGERI 2 BANTAENG
DINAS
PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN BANTAENG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan Kehadirat
Tuhan Yang Mahaesa, karena atas limpahan dan rahmatNya-Lah penulis dapat
menyelesaikan makalah penelitian ini dengan sebaik-baiknya. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah diajukan sebagai tugas Biologi yang diberikan oleh guru
bidang studi kepada penulis.
Penelitian ini berisi teori tentang
pengaruh pupuk Za terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan bagaimana dampak
adanya pemupukan secara berlebihan.
Penulis sangat berterima kasih
kepada guru pembimbing kami selaku guru Biologi yang telah banyak memberikan
arahan dan bimbingan kepada penulis serta kepada teman-teman yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa makalah penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran kepada setiap pembaca demi penyempurnaan
penelitian selanjutnya.
Bantaeng, Februari 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DEPAN
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB.
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Penelitian
D. Manfaat
Penelitian
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pupuk Za
B. Tanaman
Jagung
C. Pengaruh
Pupuk Za terhadap Tanaman Jagung
BAB. III HIPOTESIS
BAB. IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan
Tempat Penelitian
B. Alat dan
Bahan
C. Metode
Kerja
BAB. V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Penelitian
B.
Pembahasan
BAB. VI KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman jagung merupakan bahan baku industri
pakan dan pangan serta sebagai makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia.
Dalam bentuk biji utuh, jagung dapat diolah misalnya menjadi tepung jagung, beras
jagung, dan makanan ringan (pop corn dan jagung marning). Jagung dapat pula
diproses menjadi minyak goreng, margarin, dan formula makanan. Pati jagung
dapat digunakan sebagai bahan baku industri farmasi dan makanan seperti es
krim, kue, dan minuman. Karena cukup beragamnya kegunaan dan hasil olahan
produksi tanaman jagung tersebut diatas, dan termasuk sebagai komoditi tanaman
pangan yang penting, maka perlu ditingkatkan produksinya secara kuantitas,
kualitas dan ramah lingkungan /berkelanjutan.
Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah
menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat
larut secara kuat, sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi
menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya. Sifat ini perlu diperhatikan
dalam penyimpanan dan pemberiannya.
Pupuk ZA mengandung belerang 24 % dan nitrogen 21 %. Kandungan
nitrogennya hanya separuh dari urea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan
sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini.
Namun demikian, pupuk ini menjadi pengganti wajib urea sebagai pemasok nitrogen
bagi pertanaman tebu karena tebu akan mengalami keracunan bila diberi pupuk
urea.
Oleh karena itu,
hal ini menjadi titik utama kami didalam mengamati pengaruh pupuk Za bagi
pertumbuhan tanaman jagung.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah
pengaruh pupuk Za terhadap pertumbuhan tanaman jagung?
2. Apa manfaat dari
pupuk Za?
C. Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui pengaruh pupuk Za terhadap
pertumbuhan tanaman jagung
2. Untuk
mengetahui manfaat dari pupuk Za
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai
sumber informasi dalam mengetahui pengaruh pupuk Za terhadap pertumbuhan tanaman jagung
2. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai
pupuk Za terhadap pertumbuhan tanaman jagung
3. Sebagai bahan referensi dalam penulisan makalah
selanjutnya
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pupuk Za
Pupuk Za
atau dalam istilah bahasa belanda yaitu Zwalvezur Ammonia (Ammonium Sulfat)
adalah jenis pupuk nitrogen yang dapat membantu tanaman dalam memenuhi
kebutuhan nitrogen. Pupuk ini dapat menghasilkan ion NH4+ yang sangat
dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk ini terdiri dari senyawa Sulfur dalam bentuk
Sulfat yang mudah diserap dan nitrogen dalam bentuk amonium yang mudah larut
dan diserap tanaman.
Pupuk Za
mengandung belerang dan nitrogen dengan kadar tinggi yaitu belerang 24% dan
nitrogen 21%. Pupuk Za ini memiliki banyak manfaat bagi tanaman, karena
memiliki kandungan belerang yang tinggi yaitu 24%. Belerang memiliki manfaat
bagi tanaman yaitu membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daun menjadi
lebih hijau, menambah kandungan protein dan vitamin hasil panen dan berperan
penting pada proses pembulatan zat gula.
Pupuk Za
dapat memperbaiki kualitas dan meningkatkan produksi serta nilai gizi hasil
panen dan pakan ternak karena peningkatan kadar protein pati, gula, lemak,
vitamin, dan lain-lain. Pupuk Za memiliki sifat yaitu mudah larut dalam air,
tidak higroskopis, senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu
lama dan digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan serta aman digunakan untuk
semua jenis tanaman.
B. Tanaman
Jagung
Jagung
merupakan tanaman
semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150
hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh
kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman
jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara
1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa
diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun
beberapa varietas dapat
menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki
kemampuan ini.
Bunga betina
jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan
"rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik. Akar jagung
tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian
besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar
adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya
tanaman.
Batang jagung
tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi
atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman
berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul
dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang
daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun
jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma
dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting
dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki
bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman
(monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae,
yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh
sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman,
berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma
khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara
batang dan pelepah daun.
Pada umumnya,
satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki
sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari
satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan
jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga
betinanya (protandri).
ciri-ciri:
1.
panjang
2. berisi
3. ada
buahnya
Klasifikasi ilmiah
·
Kerajaan: Plantae
o (tidak
termasuk) Monocots
o (tidak
termasuk) Commelinids
·
Ordo: Poales
·
Famili: Poaceae
·
Genus: Zea
·
Spesies: Z. mays
·
Nama: binomial
Berdasarkan
temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung
adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan
di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika
Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan
di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung budidaya (Zea
mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp.
parviglumis).
Dalam proses
domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli
setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana.
Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam
genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung
merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di
alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara
alami maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman.
Biji jagung
kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan
karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat
dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung
ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini
tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam
pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin
lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.[2].
Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan
adalah:[3]
1.
Kalori : 355 Kalori
2.
Protein : 9,2 gr
3.
Lemak : 3,9 gr
4.
Karbohidrat : 73,7 gr
5.
Kalsium : 10 mg
6.
Fosfor : 256 mg
7.
Ferrum : 2,4 mg
8.
Vitamin A : 510 SI
9.
Vitamin B1 : 0,38 mg
10. Air : 12 gr
Dan bagian yang
dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai
kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang
lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya
diselesaikan dalam 80-150 hari.
Selain sebagai
bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai
sumber energi alternatif.[4] Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah
menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah
satu perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi
bahan baku casing komputer yang siap dipasarkan. [5] [sunting] Produksi jagung
dan perdagangan dunia
Provinsi
penghasil jagung di Indonesia : Jawa Timur : 5 jt ton; Jawa
Tengah : 3,3 jt ton; Lampung : 2 jt ton; Sulawesi Selatan: 1,3 jt
ton; Sumatera Utara : 1,2 jt ton; Jawa Barat : 700 – 800 rb ton, sisa
lainnya (NTT, NTB, Jambi dan Gorontalo) dengan rata-rata produksi jagung
nasional 16 jt ton per tahun [6]
Produsen jagung
terbesar saat ini adalah Amerika Serikat (38,85% dari total produksi dunia),
diikuti China 20,97%; Brazil 6,45%; Mexico 3,16%; India 2,34%; Afrika Selatan
1,61%; Ukraina 1,44% dan Canada 1,34%. Sedangkan untuk negara-negara Uni Eropa
sebanyak 7,92% dan negara-negara lainnya 14,34%. Total produksi jagung pada
tahun 2008/2009 adalah sebesar 791,3 juta MT [7].
C. Pengaruh Pupuk
Za terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung
Pupuk
Za Merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Belerang.
Pupuk Za sangat berguna bagi tanaman diantaranya tanaman jagung. Karena Pupuk
ini dapat mempercepat pertumbuhan pada tanaman jagung, berperan dalam membentuk
bintil-bintil akar dan pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman yaitu
pada akar, batang dan daun serta membentuk protein, lemak dan berbagai
persenyawaan organik.
Pupuk
Za dapat mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman jagung. Karena didalam pupuk Za
mengandung belerang dan nitrogen yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan
pada tanaman jagung. Jadi, pupuk Za dapat dikategorikan sebagai pupuk yang
cocok bagi tanaman.
BAB
III
HIPOTESIS
Hipotesis
Alternatif (H1)
Hipotesis
penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian pupuk Za terhadap tingkat pertumbuhan
tanaman jagung dibanding dengan tanaman jagung yang tidak diberi pupuk Za.
BAB
IV
METODOLOGI
PENELITIAN
A. Tempat dan
Waktu
Pada
penelitian ini, lokasi yang menjadi tempat penelitian kami yaitu di sawah dan
waktu penelitian yaitu pukul 09.00 serta unit percobaan kami yaitu di polibag
sekitar 40 lembar.
B. Alat dan
Bahan
Alat
·
Baskom
· Sekop
·
Pulpen
·
Kertas
·
Mistar
·
Sendok
·
Kamera
Bahan
·
Biji jagung
·
Air
·
Tanah
·
Polibag
·
Pupuk Za
C. Metode Kerja
Metode kerja pada penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1. Pilihlah biji
jagung yang bagus dan tidak berlubang
2. Ambillah 40
polibag yang telah diberi tanah didalamnya.
3. Lalu masukkan biji jagung pada tiap-tiap polibag.
4. Setelah biji
jagung ditanam, lalu siramlah tanaman itu dengan air bersih.
5. Beri nutrisi
(pupuk) pada 10 polibag dengan takaran gram/pohonnya.
6. Dan beri lagi nutrisi (pupuk) pada 10 polibag yang
lain dengan takaran gram/pohonnya.
7. Beri nutrisi
(pupuk) pada 10 polibag lagi dengan takaran gram/pohonnya.
8.
Dan sisa 10 polibag tidak diberi perlakuan atau tidak diberi pupuk.
9. Jadi ada 30 polibag
yang diberi takaran pupuk yang berbeda untuk tiap 10 polibagnya.
10. Ukurlah tanaman jagung tiap 10 hari setelah pemberian
pupuk.
BAB V
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
a. Tabel Pengamatan Yang Menunjukkan
Pertumbuhan Tanaman Jagung.
Pengukuran
Ke-
|
Perlakuan
|
Tinggi Batang Jagung
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
Rata-rata
|
I
|
Po (Tidak
diberi pupuk)
|
7
|
8
|
8
|
7
|
5
|
6
|
6
|
7
|
5
|
6
|
|
P1 (gram/pohon)
|
8
|
8
|
5
|
6
|
5
|
5
|
7
|
8
|
|
|
|
P2 (gram/pohon)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
P3
(gram/pohon)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
II
|
Po (Tidak
diberi pupuk)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
P1 (gram/pohon)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
P2 (gram/pohon)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
P3
(gram/pohon)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
III
|
Po
(Tidak diberi pupuk)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
P1
(gram/pohon)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
P2
(gram/pohon)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
P3 (gram/pohon)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
IV
|
Po
(Tidak diberi pupuk)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
P1
(gram/pohon)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
P2
(gram/pohon)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
P3 (gram/pohon)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
V
|
Po
(Tidak diberi pupuk)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
P1
(gram/pohon)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
P2
(gram/pohon)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
P3 (gram/pohon)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b.
Berat Akhir Tanaman Jagung
Perlakuan
|
Berat
|
Rata-Rata Berat
|
Po (Tidak
diberi pupuk)
|
|
|
P1 (50
gram/pohon)
|
|
|
P2 (100
gram/pohon)
|
|
|
P3
(150 gram/pohon)
|
|
|
c.
Grafik Pertumbuhan Tanaman Jagung
B. Pembahasan
Jagung merupakan tanaman yang banyak tersebar di seluruh
Indonesia.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan, maka dapat
disimpulkan yaitu sebagai berikut.
1. Pupuk Za dapat mempengaruhi
pertumbuhan pada tanaman jagung, karena pupuk Za mengandung belerang 24% dan
nitrogen 21%. Sehingga dapat mempercepat pertumbuhan pada tanaman jagung,
2. Pupuk Za sangat bermanfaat bagi tanaman
yaitu dapat mempercepat pertumbuhan pada tanaman jagung, berperan dalam
membentuk bintil-bintil akar dan pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif
tanaman yaitu pada akar, batang dan daun serta membentuk protein, lemak dan
berbagai persenyawaan organik.
B. Saran
Penulis menyarankan bahwa dalam melakukan penelitian ini,
pengerjaannya harus lebih teliti dan cermat dalam menanam dan memberi pupuk
pada tanaman diantaranya tanaman jagung serta kita harus jeli dalam melakukan
pengukuran pada tanaman.
LAMPIRAN
3QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ
|