Daftar isi

Wednesday, 5 October 2011

PENINGKATAN MINAT BELAJAR AKUNTANSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEG.02 KAB.BANTAENG


PENINGKATAN  MINAT BELAJAR  AKUNTANSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL  SISWA KELAS  XI IPS 2 SMA NEG.02 KAB.BANTAENG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
          Sudah menjadi kesepakatan public bahwa, Belajar , diharapkan menghasilkan perubahan perilaku anak didik yang relative permanent.Artinya peran pendidik khususnya guru adalah pelaku perubahan (agent of change) . Begitupula  Anak didik memiliki potensi,dan kemanpuan untuk ditumbuh kembangkan secara terus menerus tanpa henti menuju peningkatan kualitas yang ideal.Sekalipun  Pencapaian kualitas ideal itu tidak tumbuh  alami linear sejalan dengan proses kehidupan . Artinya ,proses belajar mengajar memang merupakan bagian dari kehidupan itu sendiri , tetapi ia didesain secara khusus,dan diniati demi tercapainya kondisi atau kualitas ideal seperti disebut diatas agar pembelajaran mereka dapat lebih  bermakna pada dirinya. 
         Untuk itu sebagai seorang guru merasa perlu berpikir ulang tentang tata cara kita mengajar .  Pembelajaran dan pengajaran kontekstual ,sebagai sebuah system mengajar , didasarkan pada pikiran bahwa makna muncul dari hubungan antara isi dan konteksnya . Konteks memberikan makna pada isi . Maka sudah barang tentu semakin banyak keterkaitan ditemukan siswa dalam suatu konteks yang luas ,semakin bermaknalah isinya bagi mereka .Olehnya itu dapatlah dikatakan bahwa sebagian besar tugas  seorang guru adalah menyediakan konteks .Semakin mampu para siswa mengaitkan pelajaran-pelajaran akademik mereka dengan konteks ini semakin banyak makna mereka dapatkan dari pelajaran tersebut.Ketika pebelajar mampu mengerti makna dari pengetahuan dan keterampilan akan menuntun pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan .Sebaliknya manakala mereka kurang mampu mengerti makna dari pengetahuan dan keterampilan maka secara pasti mereka kehilangan penuntun dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan .Makanya itu Johnson (2007) mengatakan :CTL adalah sebuah system yang merangsang otak untuk menyusun pola –pola yang mewujudkan makna.Karena sistemj ini yang memiliki kecocokan dengan otak yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademik dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa.  
         Tidak heran jika pandangan konstriktivisme menekankan bahwa strategi memperoleh lebih diutamakan ketimbang seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan. Sebab pengetahuan tumbuh berkembang melalui pengalaman . Sementara pemahaman berkembang semakin dalam dan semakin kuat apabila selalu diuji dengan pengalaman baru  . Makanya itu diperlukan stategi pembelajaran yang lebih berpihak pada pemberdayaan siswa . Sekalipun  kenyataannya kelas-kelas kita tidak produktif , kelas diisi dengan ceramah , sementara siswa dipaksa menerima dan menghapal , siswa kurang diberdayakan . Akibatnya proses pembelajaran  akuntansi pada beberapa SLTA dikabupaten Bantaeng

No comments:

Post a Comment

Labels