Daftar isi

Friday, 7 October 2011

lanjutan(DEMOKRATISASI PENGELOLAAN SEKOLAH / MADRASAH SEBUAH TINJAUAN)


yang realistis .Rumusan visi mengandung motivasi mencapai keberhasilan,memiliki fokus kejelasan jangkauan kedepan,menumbuh kembangkan keunggulan kompotitif,antusiasme, dan komitmen.(2) Misi merupakan aplikasi visi yang sifatnya kualitatif tentang tujuan jangka pendek,dan jangka panjang suatu aktifitas yang diharapkan menjadi motivasi kerja.Selain itu misi berisi pernyataan program,tugas pokok dan fungsi.Karenanya misi berbentuk kata atau kalimat kerja. Berdasarkan dari visi dan misi maka disusunla rencana strategi untuk jangka waktu tertentu .Kemudian dilanjutkan program kerja tahunan dengan rincian  tujuan,sasaran ,pelaksana ,anggaran biaya, suber biaya, dan allokasi waktu pelaksanaannya.        
            Analisis lingkungan internal ,dan eksternal ,serta asumsi , adalah dengan harapan visi,misi ,renstra terlaksana sesuai dengan kenyataan maka diperlukan ; (1) analisis lingkungan internal mengenai potensi kekuatan(strength) ,dan kelemahan(weakness) dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran.(2) analisis lingkungan eksternal adalah malakukan identifikasi lingkungan diluar sekolah atau seseorang seperti lingkungan sosial,ekonomi,budaya,politik,teknologi,dan ekologi.identifikasi ini akan menghasilkan indikasi mengenai peluang (oppertunity)  , dan tantangan (threat) yang dihadapi oleh sekolah atau seseorang dalam melaksanakan program untuk mencapai tujuan dan sasaran.(3) Asumsi ,setelah identifikasi lingkungan internal ,dan eksternal maka tiba pada asumsi dengan menggunakan metode dan analisis SWOT (strength , weakness , opportunity , and threat) atau kekuatan , kelemahan , peluang , tantangan / ancaman .Asumsi tersebut bagaimana memanfaatkan kekuatan dan peluang untuk melaksanakan misi guna mencapai visi . Begitupula bagaimana mengatasi kelemahan dalam memanfaatkan peluang untuk melaksanakan misi untuk mewujudkan visi . Selanjutnya bagaimana menepis ancaman dengan memanfaatkan kekuatan dalam melaksanakan misi menuju tercapainya visi . Minimal bagaimana memperkecil kelemahan dan menghindari ancaman dalam melaksanakan misi demi terwujudnya visi .   
             Program kerja yang realistik,adalah mengenai yang harus dilakukan tiap periode ,baik periode tahunan maupun lima tahunan dengan berbasis pada renstra suatu sekolah atau madrasah dengan fokus utamanya adalah misi sekolah / madrasah.Dengan memperhatikanbeberapa hal yakni ; (1)program disusun berdasarkan kebutuhan sekolah dan bukan berdasarka kebutuhan kepala sekolah atau kepentingan lainnya,(2) pedoman utama suatu program kerja adalah visi,misi,renstra,tujuan dansasaran yang ingin dicapai (3)program kerja disusun bersama melalui musyawarah untuk mufakat dengan semua kompenen seperti komite sekolah,guru-guru, toko masyarakat lainnya.(4) dalam menyusun program kerja harus memperhatikan dana yang tersedia ,potensi dana yang diharapkan .(5) monitoring ,evaluasi adalah merupakan suatu upaya untuk mengantisipasi ketidak sesuaian program dan kenyataan dilapangan.(6)kepala sekolah senantiasa berupaya menciptakan iklim yang kondusif dalam lingkungannya sehingga program kerja dapat dilaksanakan sesuai dengan harapan.(7)Selanjutnya refleksi kegiatan adalah merupakan bahan masukan pada program kerja berikutnya.   
         Dukungan  masyarakat ,sekolah dan masyarakat adalah merupakan salah satu perwujudan demokrasi pengelolaan sekolah / madrasah ,sebab keberadaansekolah karena masyarakat . Begitupula sekelah diadakan karena kebutuhan negara mengenai kualitas manusia indonesia ,sementara masyarakat membutuhkan sekolah karena butuh peningkatan . Dengan demikian suatu kewajaran kalau dikatakan bahwa keduanya saling membutuhkan .Oleh karena saling membutuhkan maka dukungan masyarakat terhadap sekolah merupakan suatu keharusan.Lembaga pendidikan formal tanpa dukungan masyarakat sudah barang tentu akan mengalami hambatan dalam melaksanakan fungsinya.Makanya itu  merupakan suatu kewajiban kepala sekolah / madrasah untuk membina hubungan harmonis dengan masyarakat terutama melalui komite sekolah / madrasah , beserta unsur lain yang belum sempat terwakili oleh komite sekolah.
        Kualitas kinerja kepala sekolah / madrasah , sudah menjadi kemutlakan bagi suatu lembaga atau organisasi bahwa keberhasilan untuk melaksanaka misi,renstra , dan program kerja sangat ditentukan oleh keterampilan seorang pemimpin . Karenanya kepala sekolah yng berhasil adalah minimal harus memiliki ketrampilan konseptual,keterampilan humanis,keterampilan tekhnis . Tanpa keterampilan maka sudah pasti kinerja personil sekolah pasti sulit ditingkatkan . Apatah lagi kalau setiap kreatifitas guru dianggapnya sebua ancaman ,maka kualitas output sekolah pasti anjlok.Dengan kinerja berkualitas maka secara pasti semua pihak ikut membantu untuk mempertahankan ,dan bahkan untuk lebih meningkatkan lagi.Tentunya kulitas kinerja dapat dikaetahui manakala dilakukan pengukuran kinerja.
           Pengukuran kinerja , adalah salah satu cara untuk mempertahankan kualitas kerja ,dan sekaligus bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja . Hanya saja perlu disadari mengenai alat ukur yang digunakan betul – betul dapat membedakan mana berkualitas,mana yang cukup,kurang,dan buruk . Sehingga betul – betul dapat  berfungsi disatu sisi dapat meningkatkan kinerja ,disisi lainnya dapat mempertahankan kualitas kinerja .         
D . Gambaran sekolah yang ideal
              Optimalisasi proses merupaka syarat utama kualitas output , sementara proses sangat ditentukan  oleh : Lokasi sekolah, Lingkungan sekolah, Halaman sekolah ; tanaman hidup,taman bunga,lapangan olah raga,Gedung sesuai dengan kebutuhan,sumber daya manusia    
               Lokasi sekolah diharapkan tanah yang luasnya minimal 10.000, meter persegi ,posisi tanah tidak tebing ,tidak dekat sungai besar gar tidak bermasalah ketika terjadi banjir . Sebab kalau tidak demikian maka kemungkinan kualitas proses pasti terhambat sekalipu dikelola oleh tenaga profesional.
               Lingkungan sekolah diharapkan jauh dari kebisingan kendatipun mudah dijangkau oleh peserta didik dan tenaga pengajar.Selain itu berada pada posisi bebas banjir ,dan tidak berdebuh dimusim kemarau.
               Halaman sekolah yang tersedia adalah merupakan salah satu penentu dari pada kualitas proses . Namun demikian diperlukan penataan kearah terwujudnya peningkatan kualitas kecerdasan hidup bagi siswa ,dengan tidak mengabaikan faktor keindahan seperti ; tanaman hidup bua – buahan ,dan untuk kesejukan sekolah,taman bungauntuk keindahan,kolam ikan disamping utuk keindahan juga berfungsi penyerap air dikala musim hujan,jalan –jalan penghubung antara taman maupun jalan utama menuju gedung utama , lapangan olah raga .
            Gedung yang sesuai dengan kebutuhan ,serta kondisi tanah .Selain itu ruangan untuk kegiatan proses baik untuk administrasi maupun untuk keperluam pembelajaran serta kegiatan ekstra osis diharapkan terdiri dari : Kantor,ruang pimpinan ,ruang BP, ruang guru,ruang laboratorium, ruang perpustakaan, ruang komputer , ruangibadah, ruang rapat, aula, ruang belajar ,ruang unit kesehatan sekolah ,ruangan osis, ruangan PMR, ruang pramuka ,terpenting jumlah WC disesuaikan perbandingan secara rasional.
           Sumberdaya manusia . Sekalipun sarana dan prasarana tersedia akan tetapi sumberdaya manusia sebagai pengelola tidak  berkualitas,maka dapat dipastikan bahwa proses tidak akan mungkin berjalan sesuai dengan tuntutan kualitas . Sekalipun keberhasilan proses untuk mencapai output maksimal sangat ditentukan oleh ;  (1).Imput(peserta didik baru) (2).Kualitas proses manajemen (3). Sarana manajemen yang cukup (4).Kualitas sumber daya manusia memadai (5).Kualitas kemampuan manajerial kepala sekolah
E . Demokratisasi Kebijaksanaan Sebagai Idaman
           Seiring dengan kekhawatiran munculnya tirani baru ,maka demokratisasi dalam menentukan kebijaksanaan disekolah merupakan suatu idaman menuju peningkatan kreatifitas guru , dan partisipasi masyarakat . Pemaksaan dengan berbagai dalih tidak akan mendapat tempat lagi dalam dunia pendidikan .Sudah jelas bahwa pemaksaan disekolah hanya akan menumbuhkan frustrasi yang akan

No comments:

Post a Comment

Labels