Daftar isi

Sunday, 9 October 2011

AKSELERASI PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DESA KAB.BANTAENG ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN


AKSELERASI PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DESA KAB.BANTAENG ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN

Zaenuddin Kabai

BAB I

PENDAHULUAN

A . Latar Belakang
             
              Dalam kerangka acuan pembangunan nasional umumnya dan khususnya Kab.Bantaeng , memberdayakan masyarakat diberbagai segi sudah seharusnya menjadi pusat perhatian dan tanggung jawab bersama . Membangun ekonomi masyarakat pedesaan berarti pula membangun sebagian besar penduduk Indonesia . Selain memiliki potensi sumber daya manusia , pedesaan juga memiliki potensi sumber daya alam .
               Dengan demikian pembanguna masyarakat pedesaan Indonesia harus menjadi perhatian lebih serius , terencana , terpadu ,dan berkesinambungan , serta dipercepat prosesnya . Jika kita semua komitmen terhadap TAP MPR No.IV / MPR / 1999 ( hurup G angka 1.d ) , mengenai perlunya percepatan pembangunan pedesaan dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat terutama petani dan nelayan melalui penyediaan program prasarana , pengembangan kelembagaan , penguasaan teknologi dan pemanfaatan sumber daya alam .
               Kendatipun sebelumnya harus  diawali dengan analisis potensi , kekuatan  , kelemahan , peluang dan tantangan agar supaya pendekatan pembangunan berpihak kepada kepentingan masyarakat , dan berdasarkan situasi kondisi internal dan eksternal . Begitupula penerapan otonomi daerah ( UU No. 22 tahun 1999 ) membutuhkan suatu strategi adaptasi antara modernisasi dengan tradisi . Dengan demikian pembangunan pedesaan diharapkan terciptanya kesesuaian antara perencanaan pembangunan yang dibuat dengan potensi yang ada , kebutuhan dan keinginan masyarakat di pedesaan dengan harapan ekonomi masyarakat pedesaan dapat terangkat atau dapat memperkecil angka orang miskin . Sekalipun kenyataan beberapa tahun yang lalu masyarakat pedesaan terutama petani dan nelayan belum dapat melepaskan diri dari  kemiskinan . Mereka semakin tertindas dan harus menjadi tumbal atas kebijakan perekonomian pemerintah . Terlihat pada harga hasil produksi pertanian semakin tidak menentu .
          Disisi lain pembangunan nasional juga  menciptakan kesenjangan antara desa dan kota . Pusat perhatian pemerintah berfokus pada sektor industri yang padat modal untuk mengejar pertumbuhan . Akibatnya sektor pertanian dikorbankan . Ditambah lagi pembangunan dipusatkan dikota – kota . sehingga berakibat pada terjadinya kesenjangan pendidikan , ketersediaan lapangan kerja , infra struktur investasi , dan kebijakan ( Mubyarto, 1984 ) . Selanjutnya petani tetap miskin karena berkaitan dengan produksi seperti kapasitas sumber daya manusia , modal dan kebijakan pemerintah .            
B . Rumusan Masalah     
          
             Permasalahan selama ini adalah rencana dan implementasi program pembangunan pertanian di pedesaan kurang didasarkan pada potensi alam dan sosial setempat , serta tidak dikaitkan dengan peluang pasar lokal , regional , nasional , dan internasional . Apatah lagi pembinaan SDM petani belum  dilakukan secara optimal .           

C . Tujuan  Penulisan
          
 Tulisan ini bertujuan untuk dijadikan sebagai salah satu masukan kepada pemerintah Kab.. Bantaeng dalam rangka pelaksanaan pemberdayaan ekonomi

No comments:

Post a Comment

Labels