Kontak sosial dapat bersifat
primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila para peserta
interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya, kontak antara guru dan murid
di dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar tradisional, atau pertemuan ayah
dan anak di meja makan. Sementara itu, kontak sekunder terjadi apabila
interaksi berlangsung melalui suatu perantara. Misalnya, percakapan melalui
telepon. Kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Kontak sekunder langsung misalnya terjadi saat ketua RW mengundang
ketua RT
datang ke rumahnya melalui telepon. Sementara jika Ketua RW menyuruh
sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar datang ke rumahnya, yang
terjadi adalah kontak sekunder tidak langsung.
Komunikasi
Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal
terpenting dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku
(pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau sikap) dan perasaan-perasaan yang
disampaikan. Ada lima unsur pokok dalam komunikasi yaitu sebagai berikut.
1. Komunikator,
yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran kepada pihak lain.
2. Komunikan,
yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, atau perasaan.
3. Pesan,
yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa informasi,
instruksi, dan perasaan.
4. Media,
yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan,
tulisan, gambar, dan film.
5. Efek,
yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah mendapatkan
pesan dari komunikator.
Ada tiga tahap penting dalam proses komunikasi. Ketiga tahap
tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Encoding
Pada tahap ini, gagasan atau
program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau gambar. Dalam
tahap ini, komunikator harus memilih kata, istilah, kalimat, dan gambar yang
mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan
kode-kode yang membingungkan komunikan.
2.
Penyampaian
Pada tahap ini, istilah atau
gagasan yang sudah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar disampaikan.
Penyampaian dapat berupa lisan, tulisan, dan gabungan dari keduanya.
3.
Decoding
Pada tahap ini dilakukan proses
mencerna dan memahami kalimat serta gambar yang diterima menurut pengalaman
yang dimiliki.
Faktor dasar terbentuknya
interaksi sosial
Proses interaksi sosial yang
terjadi dalam masyarakat bersumber dari faktor imitasi, sugesti, simpati,
motivasi, identifikasi dan empati.
Imitasi: atau meniru adalah suatu
proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi seperti yang dilakukan oleh
model dengan melibatkan alat indera sebagai penerima rangsang dan pemasangan
kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi
untuk melakukan gerakan motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi
karena tidak hanya melibatkan bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran
orang lain.
Imitasi saat ini dipelajari dari
berbagai sudut pandang ilmu seperti psikologi, neurologi, kognitif, kecerdasan
buatan, studi hewan (animal study), antropologi, ekonomi, sosiologi dan
filsafat. Hal ini berkaitan dengan fungsi imitasi pada pembelajaran terutama
pada anak, maupun kemampuan manusia untuk berinteraksi secara sosial sampai
dengan penurunan budaya pada generasi selanjutnya.
Identifikasi: adalah pemberian
tanda-tanda pada golongan barang-barang atau sesuatu. Hal ini perlu, oleh
karena tugas identifikasi ialah membedakan komponen-komponen yang satu dengan
yang lainnya, sehingga tidak menimbulkan kebingungan. Dengan identifikasi
dapatlah suatu komponen itu dikenal dan diketahui masuk dalam golongan mana.
Cara pemberian tanda pengenal pada komponen, barang atau bahan bermacam-macam
antara lain dengan menggantungkan kartu pengenal, seperti halnya orang yang
akan naik kapal terbang, tasnya akan diberi tanpa pengenal pemilik agar supaya
nanti mengenalinya mudah.
Sugesti: adalah rangsangan,
pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain
sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir
kritis dan rasional.
Motivasi: yaitu rangsangan
pengaruh, stimulus yang diberikan antar masyarakat, sehingga orang yang diberi
motivasi menuruti tau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis,
rasional dan penuh rasa tanggung jawab . Motivasi biasanya diberikan oleh orang
yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa, misalnya dari seorang
ayah kepada anak, seorang guru kepada siswa.
Simpati: adalah ketertarikan
seseorang kepada orang lain hingga mampu merasakan perasaan orang lain
tersebut. Contoh: membantu orang lain yang terkena musibah hingga memunculkan
emosional yang mampu merasakan orang yang terkena musibah tersebut.
Empati: yaitu mirip dengan
simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi
dengan perasaan organisme tubuh yang sangat intens/dalam.
Hubungan antara suatu individu
masyarakat dengan relasi - relasi sosial lainnya,menentukan struktur dari
masyarakatnya yang dimana hubungan antar manusia dengan relasi tersebut
berdasarkan atas suatu komunikasi yang dapat terjadi di antara keduanya.
Hubungan antar manusia atau relasi – relasi sosial,suatu individu dengan
sekumpulan kelompok masyrakat,baik dalam bentuk individu atau perorangan maupun
dengan kelompok – kelompok dan antar kelompok masyarakat itu
sendiri,menciptakan segi dinamika dari sisi perubahan dan perkembangan
masyarakat. Sebelum terbentuk sebagai suatu bentuk konkrit,komunikasi atau
hubungan yang sesuai dengan nilai – nilai sosial di dalam suatu
masyarakat,telah mengalami suatu proses terlebih dahulu yang dimana proses –
proses ini merupakan suatu bentuk dari proses sosial itu sendiri.
Gillin & Gillin mengatakan
bahwa Proses-proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat
apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan
menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut, atau apa yang akan
terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara
hidup yang telah ada. Berdasarkan sudut inilah komunikasi dapat dipandang
sebagai suatu sistem di dalam kelompok masyarakat maupun sebagai sebuh proses
sosial. Adanya hubungan timbal balik dalam memperngaruhi tiap individu pada
saat terjadinya komunikasi dapat membentuk suatu pengetahuan maupun pengalaman
baru yang dirasakan oleh masing – masing individu. Hal ini membuat kegiatan
komunikasi menjadi suatu dasar yang kuat dalam kehidupan maupun proses sosial
seseorang. Adanya tingkat kesadaran di dalam berkomunikasi di antara warga –
warga dalam kehidupan bermasyarakat dapat membuat masyarakat dipertahankan
sebagai suatu kesatuan dan menciptakan apa yang dinamakan sebagai suatu sistem
komunikasi. Sistem komunikasi ini mempunyai lambang – lambang yang diberi arti
dan menghasilkan persepsi khusus dalam memahami lamabang – lambang tersebut
oleh masyarakat.Karena kelangsungan kesatuannya dengan jalan komunikasi
itu,setiap masyarakat dapat membentuk kebudayaan berdasarkan sistem
komunikasinya masing-masing.
No comments:
Post a Comment