Daftar isi

Sunday, 20 October 2013

Burung



Burung memiliki laju metabolisme yang tinggi yang merupakan prasyarat untuk kemampuan terbang. Dengan laju metabolime yang tinggi, burung memerlukan pasokan oksigen yang cukup banyak. Karena itu, burung memiliki sistem respirasi yang lebih efisien dibandingkan dengan mamalia
atau reptil.
Burung pemakan madu merupakan burung dengan kemampuan terbang yang unik, burung ini mampu berada pada posisi yang tetap di udara untuk mengisap nektar pada bunga. Untuk mampu terbang pada posisi yang tetap, burung pemakan madu mengepakkan sayapnya dengan cepat sekali, rata-rata 50 kepakan per detik. Kepakan sayap secepat itu memerlukan pasokan energi yang besar yang berasal dari makanan dan pasokan oksigen.
Salah satu kelompok burung pemakan madu ialah Hummingbirds dari famili Trochilidae, ordo Apodiformes. Famili Trochilidae memiliki 102 genus dan 328 spesies. Kelompok burung pemakan madu lainnya berasal dari famili Nectarinidae.
Hummingbirds memiliki ciri paruh panjang dan silinder seperti probe, berukuran kecil, berat bervariasi 2-20 gram, dan bentuk sayap seperti pedang. Kepakan sayapnya ketika terbang mencapai 35 kepakan per detik, sedangkan ketika mengisap nektar mencapai 55 kepakan per detik.
Archilochus colubris
Salah satu jenis Hummingbirds, Archilochus colubris (Linnaeus, 1758; gambar 1), memiliki karakteristik berat 2 – 6 gr, panjang tubuh 7 – 9 cm, dan panjang sayap 8 -11 cm. Habitatnya tersebar di daerah timur laut AS dan Kanada.
Adaptasi pada Hummingbirds
Untuk mendukung kemampuan terbangnya, otot dan tulang Hummingbirds telah beradaptasi. Otot-otot burung ini memiliki berat 25%-30% dari berat tubuhnya, lebih berat 10% daripada burung jenis lainnya.. Otot supracoracoideus yang tersambung ke tulang sternum memiliki ukuran yang besar, berfungsi untuk menaikkan sayapnya. Sedangkan otot pectoralis yang juga tersambung ke tulang sternum berfungsi untuk menurunkan sayap sehingga burung ini dapat terbang maju. Otot pectoralis dan supracoracoideus pada Hummingbirds tersusun atas serat merah tanpa serat putih, sedangkan burung jenis lain tersusun atas campuran serat merah dan serat putih. Serat merah beradaptasi untuk penggunaan dalam waktu yang lama, sedangkan serat putih untuk penggunaan dalam waktu yang singkat.
Tulang sayap Hummingbirds memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dengan burung pada umumnya, yaitu tersambung ke sternum dalam bentuk bola kecil, menyebabkan Hummingbirds memiliki pergerakan sayap yang fleksibel, hampir 1800. Pergerakan sayap ini membuat Hummingbirds mampu terbang ke arah vertikal maupun horizontal ketika mengisap nektar.
Ciri tulang lainnya yang unik pada Hummingbirds ialah tulang sternumnya yang besar, berbeda dengan burung pada umumnya. Dan juga tulang rawan lidahnya yang bercabang dua pada ujungnya, digunakan untuk mengisap nektar.

Selain sistem otot dan tulang, sistem peredaran pada Hummingbirds juga telah beradaptasi untuk mendukung kemampuan terbangnya. Jantung Hummingbirds memiliki ukuran relatif paling besar dalam kingdom Animalia, yaitu sekitar 2,5 % dari berat tubuhnya, sehingga jumlah darah dalam saluran peredaran darahnya cukup banyak. Detak jantungnya 250 kali per menit ketika istirahat, dan 1220 kali per menit ketika terbang, menyebabkan darah mengalir dengan cepat. Konsentrasi eritrosit pada darahnya sangat besar, sehingga konsentrasi oksigen pada darahnya juga tinggi.
Pasokan energi Hummingbirds selain dari oksigen, juga berasal dari makanan. Archilochus colubris membutuhkan 204 kalori per gram makanan per jamnya. Sumber kalori utamanya adalah nektar. Karena itu, tiap harinya Archilochus colubris mengkonsumsi nektar dua kali berat tubuhnya. Untuk pertumbuhan tubuhnya, Hummingbirds mengkonsumsi protein yang berasal dari serangga-serangga kecil. Serangga-serangga kecil ditangkap dengan menggunakan sayapnya, lalu dimakan.

No comments:

Post a Comment

Labels